Potensi Budi Daya Alpukat Masih Menjanjikan
Potensi pengembangan budi daya alpukat di DKI Jakarta masih sangat besar dan terbukti dapat menjadi sumber pendapatan.
Buah alpukat dapat dikonsumsi semua lapisan usia
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Dedi Nursyamsi mengatakan, kompleks perumahan warga di Jakarta menjadi potensi besar untuk dijadikan lahan budi daya buah alpukat.
"Buah alpukat dapat dikonsumsi semua lapisan usia, termasuk bermanfaat untuk pertumbuhan balita disebabkan kualitas gizi yang terkandung sangat luar biasa," ujarnya, saat acara ngobrol Ngobrol Asik (Ngobras) Penyuluh on The Spot, Senin (28/3).
Wali Kota Jaktim Bareng Warga Tanam Pohon di RW 02 CilangkapDalam kegiatan yang mengangkat tema "Bisnis Alpukat Memang Memikat" ini, Dedi mengapresiasi budi daya bibit alpukat yang dilakukan oleh Duta Petani Milenial DKI Jakarta, Ahmad Fahrizal.
"Kementan RI siap mendukung upaya tenaga penyuluh dari Sudin KPKP Jakarta Selatan untuk melakukan pendampingan kepada para petani milenial yang gencar melakukan budidaya alpukat," ungkapnya.
Kepala Seksi Ketahanan Pangan Sudin KPKP Jakarta Selatan, Nila Kartika memaparkan, program urban farming merupakan salah satu Kegiatan Strategis Daerah (KSD) Pemprov DKI Jakarta dalam upaya peningkatan gizi masyarakat dan pemenuhan kebutuhan pangan bagi keluarga.
"Selama masa pandemi, warga yang ikut program urban farming di Jakarta meningkat," terangnya.
Ia menambahkan, saat ini total ada 265 pelaku urban farming di Jakarta Selatan, dua orang di antaranya konsen dalam budi daya alpukat di Kecamatan Jagakarsa.
Menurutnya, Sudin KPKP Jakarta Selatan gencar melakukan pemberdayaan kepada masyarakat untuk pengembangan urban farming.
"Kami berkolaborasi dengan penyuluh. Sehingga, jumlah warga ikut terlibat dalam program urban farming terus bertambah," jelasnya.
Sementara itu, Penyuluh Pertanian Kecamatan Jagakarsa, Sri Endang yang telah bertugas sejak tahun 2015 berkomitmen terus mengedukasi warga untuk menggiatkan pertanian perkotaan, termasuk melalui budi daya alpukat.
"Semula banyak warga kurang tertarik dengan alasan tidak tersedia lahan. Untuk itu kami menyosialisasikan inovasi menanam tanaman buah dalam pot (tabulam
pot)," bebernya.Ia berharap, Jakarta Selatan dapat memiliki sentra pohon alpukat. Sehingga, bisa menjadi ikon baru Jakarta.
"Bukan hanya pembibitan, tapi kita ingin Jakarta Selatan menjadi sentra penghasil alpukat," tandasnya.