BPBD DKI Jakarta Gelar Operasi Kolaborasi Cegah Kebakaran, Sambut Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2022
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji, memimpin pelaksanaan Operasi Kolaborasi Cegah Kebakaran di Provinsi DKI Jakarta, pada Selasa (29/3) di Kawasan Tambora, Jakarta Barat.
Operasi kolaborasi ini akan menyasar rumah-rumah warga
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara menyambut Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Tahun 2022 yang akan diperingati pada 26 April 2022.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah meluncurkan rangkaian kegiatan HKB Tahun 2022 pada Senin (28/3) lalu dengan mengambil subtema ’Keluarga Pilar Ketangguhan Bangsa Menghadapi Bencana’.
Antisipasi Cuaca Ekstrem, BPBD DKI Jakarta Distribusikan Kendaraan Operasional Pendukung Penanggulangan BencanaBerdasarkan hal tersebut, BPBD DKI Jakarta akan melakukan berbagai kegiatan dalam rangka rangkaian kegiatan mulai dari Operasi Kolaborasi Cegah Kebakaran, Edukasi Pencegahan Kebakaran di Kawasan Rawan Kebakaran, Monitoring Lokasi Rawan Longsor, hingga Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana Lima Tahunan.
”Operasi kolaborasi ini akan menyasar rumah-rumah warga
yang ada pada 11 kelurahan di Kecamatan Tambora yang masuk ke dalam kategori menengah ke bawah, dengan memprioritaskan pada wilayah yang saling berdekatan,” ujar Isnawa seperti dikutip dari Siaran Pers PPID DKI Jakarta, Selasa (29/3).Kegiatan ini merupakan wujud kolaborasi Pemprov DKI Jakarta dengan berbagai instansi/unsur terkait, seperti PLN UID Jakarta Raya, BPBD DKI Jakarta, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Disgulkarmat) DKI Jakarta, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta, Satpol PP DKI Jakarta, aparat Kecamatan dan Kelurahan di Tambora, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), Bintara Pembina Desa (Babinsa), Baznas (BAZIS) DKI Jakarta, dan Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI).
Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Tim Operasi Kolaborasi mencakup pemeriksaan opal (pemeriksaan jaringan kabel udara hingga pemutusan aliran listrik illegal), pemeriksaan instalasi listrik dalam rumah, pemeriksaan regulator dan selang kompor gas, pemeriksaan alat cegah kebakaran, serta penentuan titik untuk perbaikan instalasi listrik bagi masyarakat kurang mampu.
Nantinya, petugas akan menginventarisir titik-titik lokasi yang disinyalir rawan, untuk kemudian diberikan imbauan kepada warga atau pemilik rumah yang dianggap melanggar dan berpotensi menimbulkan kebakaran oleh PLN maupun pihak Kelurahan setempat.
”Hal ini kami lakukan seiring dengan kondisi cuaca yang mulai memasuki pancaroba menuju musim kemarau, sesuai dengan prediksi yang dikeluarkan oleh BMKG. Semoga rangkaian kegiatan ini berjalan dengan lancar”, pungkas Isnawa.