Pengelola RPTRA Kebon Sirih 'Sulap' Barang Bekas Jadi Benda Bernilai Ekonomis
Kreativitas tak terbatas ruang dan waktu. Asal ada kemauan dan usaha, maka kita bisa berkreasi di mana pun dan kapan pun.
B aru dipasarkan ke kader TP PKK serta warga
Setidaknya, itu yang telah dilakukan Sumiati Henggar Purwanto (45). Bersama rekan-rekannya sesama pengelola RPTRA Kebon Sirih, Jakarta Pusat, dia berkreasi memanfaatkan barang bekas menjadi kerajinan tangan yang bernilai ekonomi, seperti kotak tisu hingga keranjang sampah cantik.
Ditururkan Sumi, ide membuat aneka kerajinan tangan ini berawal dari rasa kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar. Dia lihat banyak botol minuman
plastik, gelas plastik, kain perca hingga kertas bekas yang dibuang orang. Lalu, terbersit dalam pikirnya untuk mengumpulkan barang-barang tersebut.Kecamatan Gambir Beri Penghargaan Lingkungan Hidup kepada 12 Pengurus RWDiakui Sumi, awalnya dia dan teman-temannya belum mengerti mau dibikin apa barang bekas yang dikumpulkan itu. Karena, semula niatnya cuma ingin mengurangi sampah.
Di sela waktu senggang, usai bekerja mengelola RPTRA, Sumi berusaha mengotak-atik dan mengayam barang bekas berupa botol minuman dan kain perca menjadi benda berguna.
Ternyata, dari sekadar mengisi waktu luang memanfaatkan barang bekas itu, bisa tercipta satu tempat tisu yang cantik.
"Saya belajar sendiri tanpa guru untuk membuat kerajinan tangan itu," aku Sumi, Minggu (3/4)
Melihat hasilnya sangat menarik, Sumi dibantu lima temannya, akhirnya rutin membuat kerajinan tangan dari barang bekas, usai mereka bekerja mengelola RPTRA.
Mereka pun semakin bersemangat berkreasi, setelah hasil karya mereka memberikan nilai ekonomis karena laku dijual ke masyarakat.
Menurut Sumi, produk kerajinan tangan yang dibuatnya dibandrol dengan harga mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 150 ribu.
"Saat ini produk kami baru dipasarkan ke kader TP PKK serta warga yang datang ke RPTRA," ucapnya.
Ditegaskan Sumi, dia dan dan teman-temannya akan terus menggeluti kerajinan ini, karena selain memiliki nilai ekonomis juga bisa membantu Pemprov DKI mengurangi sampah plastik.
Ketua Forum Masyarakat Peduli Lingkungan (Formapel) Kecamatan Menteng, Hendra Kurnia Harasjid, mengapresiasi serta mensupport langkah yang telah dilakukan pengelola RPTRA Kebon Sirih ini.
Dia berharap, semua wilayah di Kecamatan Menteng mempunyai pelopor untuk mengelola limbah menjadi produk bernilai tinggi.
"Ini kegiatan positif. Kami dari LH akan terus support dan berkolaborasi dengan mereka yang mempunyai ide untuk pemanfaatan limbah ini," tuturnya.