You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Sanggar Betawi Terancam Punah
.
photo Reza Hapiz - Beritajakarta.id

Sanggar Betawi Terancam Punah

Keberadaan sanggar kesenian Betawi di ibu kota kian memprihatinkan. Bagimana tidak, saat ini tercatat hanya puluhan sanggar seni Betawi yang masih eksis.

Kalau sekarang bisa dihitung dengan jari, enggak sampai 80 sanggar yang masih eksis melestarikan seni budaya asli Jakarta

Ketua Yayasan Benyamin Sueb, Beno R Benyamin, mengatakan pada tahun 1986, tercatat sebanyak 579 sanggar seni Betawi yang eksis. Namun tahun 2000-an, hanya ada 86 sanggar seni Betawi.

"Kalau sekarang bisa dihitung dengan jari, enggak sampai 80 sanggar yang masih eksis melestarikan seni budaya asli Jakarta," ujar Beno, pada acara parade seni Betawi bertajuk 'Seniman Betawi Jangan Menangis' yang digelar di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (19/4) siang.

LKB Ingin Wujudkan Karakter Jakarta Berbudaya

Beno mengatakan, keterpurukan yang dialami para seniman Betawi ini disebabkan banyak faktor. Salah satunya, minimnya kesempatan sanggar Betawi tampil di media massa elektronik baik secara off maupun on air.

"Kami juga menyadari untuk tampil di berbagai kesempatan harus memenuhi beberapa kriteria di antaranya kesiapan kesenian dan dukungan kebijakan," katanya.

Alhasil, menurut Beno, upaya pembinaan seni budaya Betawi juga diperlukan kebijakan yang memadai. Oleh karena itu, seniman Betawi mendukung Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mengeluarkan adanya Peraturan Daerah (Perda) dalam upaya pelestarian budaya asli Jakarta.

"Kami mendukung perda seni budaya Betawi untuk tampil ke tempat-tempat seperti hotel, restoran, dan sebagainnya," ucapnya. Hal ini, jelas, Beno, sesuai amanah dari Undang-Undang Nomor 29 tahun 2007 tentang Pemprov DKI sebagai NKRI, Bab V Pasal 26 ayat 6, yang menyatakan Pemprov DKI Jakarta melestarikan dan mengembangkan budaya Betawi serta melindungi berbagai budaya masyarakat daerah lain yang ada di DKI.

"Kami mengajak seluruh masyarakat yang hadir untuk turut serta mendukung tujuan acara ini. Kami juga menyediakan spanduk untuk dibubuhi tanda tangan masyarakat sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya Betawi," ungkapnya.

Sekadar diketahui, Yayasan Benyamin S menggelar acara tersebut karena keterpurukan nasib para seniman Betawi karena sanggar kesenian Betawi terancam punah. Tidak ada payung hukum yang mengatur dan melindungi eksistensi budaya Betawi.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama didampingi Walikota Jakarta Selatan, Syamsuddin  Noor turut hadir pada acara tersebut. Basuki tiba di lokasi acara mengenakan baju sadariah khas Betawi berwarna putih, peci hitam, dan celana panjang hitam.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Pramono Anung Siap Ikuti Prosesi Pelantikan Sebagai Gubernur DKI

    access_time20-02-2025 remove_red_eye2716 personTiyo Surya Sakti
  2. Jakarta International Stadium Resmi Jadi Markas Persija

    access_time20-02-2025 remove_red_eye2267 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Alumni Menwa UPNVJ Tanam Mangrove di Hutan Angke Kapuk

    access_time22-02-2025 remove_red_eye1808 personNurito
  4. Kebakaran di Gedung Pasar Raya Blok M Berhasil Dipadamkan

    access_time19-02-2025 remove_red_eye1084 personTiyo Surya Sakti
  5. Pemprov DKI akan Gelar Pasar Pangan Murah di 193 Lokasi

    access_time22-02-2025 remove_red_eye1076 personBudhi Firmansyah Surapati