Djarot: Mending Pesta Perpisahan Digelar di Panti Asuhan
Munculnya undangan pesta bikini bertajuk Splash After Class di media sosial yang ditujukan kepada para pelajar SMA/SMK sederajat selepas Ujian Nasional (UN), mendapat perhatian Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat. Menurutnya, kegiatan itu merupakan budaya barat dan tidak membawa manfaat bagi siapa pun.
Itu kan budaya barat. Mending pesta perpisahan digelar di panti asuhan yang lebih bermanfaat
“Itu kan budaya barat. Mending pesta perpisahan digelar di panti asuhan yang lebih bermanfaat," ujar Djarot, di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (23/4).
Mantan Walikota Blitar ini mengajak para peserta didik SMA/SMK sederajat memberikan sesuatu yang positif bagi orang lain. "Masih banyak hal positif yang bisa dilakukan untuk merayakan kelulusan selain pesta bikini. Mendingan bikin b
akti sosial," katanya.Disdik Akan Keluarkan Edaran Larangan Siswa Pesta BikiniSeperti diketahui, kemunculan undangan pesta bikini di media sosial bertajuk Splash After Class akan digelar di The Media Hotel & Towers tanggal 25 April mendatang.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Arie Budhiman pun mengaku telah memanggil kepala sekolah yang sekolahnya tercantum dalam undangan tersebut. Dari keterangan kepala sekolah, mereka tidak ada yang mengadakan acara tersebut. Selain itu, dirinya juga memastikan kepada manajemen hotel terkait dengan pembatalan acara tersebut.
"Saya sudah cek ke hotel tersebut kan memang dibatalkan, terus dibatalkan kemudian membuat surat edaran pada sekolah-sekolah itu untuk tidak menyelenggarakan acara macam-macam terutama yang tidak sesuai dengan norma-norma etika," kata Arie.
Pihak orang tua pun diminta untuk mengawasi anak-anaknya saat berada di luar lingkungan sekolah. Sehingga pengawasan tidak hanya dilakukan oleh sekolah saja.