Ini Komentar Warga Soal Perubahan Nama Jalan Srikaya Jadi H Mahbub Djunaedi
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, pada 17 Juni lalu telah mengubah 22 nama jalan di Jakarta. Dari jumlah ruas jalan itu, sembilan di antaranya berada di Jakarta Pusat. Salah satunya adalah Jalan H Mahbud Djunaidi yang sebelumnya bernama Jalan Srikaya di kawasan Kebon Sirih, Menteng.
Tidak masalah kalau diganti dengan nama tokoh Betawi
Terhadap perubahan nama jalan ini, beberapa warga yang ditemui Beritajakarta.id, Selasa (28/6), menyatakan sepakat dan mendukung keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ini. Anjas (43) misalnya. Warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, yang berkantor di kawasan Kebon Sirih ini menilai, pergantian nama jalan ini selain bentuk penghormatan terhadap tokoh dan pahlawan asal Betawi, juga bisa membuat generasi muda saat lebih mengenal sejarah Jakarta.
"Biasanya jalan atau gedung memiliki nilai history. Tidak masalah kalau diganti dengan nama tokoh Betawi," tuturnya.
Dokumentasikan Sejarah pada Ruang Publik, Pemprov DKI Abadikan Tokoh Betawi dan Jakarta Sebagai Nama Jalan, Gedung dan Zona KhususHal senada diutarakan Siti Sulaikha (38) warga asal Kebon Melati, Tanah Abang. Dia mengaku, pencantuman nama tokoh dan pahlawan untuk nama jalan di Jakarta mendorong keingintahuannya tentang sosok tokoh yang dijadikan nama jalan itu.
Nama Mahbub Djunaedi umpamanya. Siti mengaku, sebelumnya tidak mengenal tokoh ini. Namun, sekarang dia tahu bahwa H Mahbub Djuanedi adalah wartawan senior dan sastrawan asli Betawi yang tulisannya menginspirasi banyak orang.
"Saya jadi penasaran akhirnya cari informasi di media siapa tokoh ini. Jadi tahu saya sekarang, meski tidak begtu mendalam," pungkasnya.