Warga Cipete Selatan Mampu Jual 50 Kilogram Maggot per Bulan
Budidaya maggot yang ditekuni warga di Bank Sampah RT 07/05, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Kalau untuk penjualan, sebulan kami bisa menjual 50 kilogram maggot
Dalam waktu sebulan, warga bersama
petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) bisa menjual 50 kilogram maggot dengan harga Rp 20 ribu per kilogram.
Budi Daya Maggot Dioptimalkan untuk Kurangi Sampah di JakbarPengelola Rumah Maggot Bank Sampah RT 07/05, Cipete Selatan, Jarot Riyanto mengatakan, budidaya maggot di bank sampah ini telah dimulai sejak November 2021 lalu dengan menempati bangunan bekas Kantor Kelurahan Cipete Selatan.
Aktivitas budidaya maggot di lokasi diawali dari adanya pemberian bantuan 50 wadah penampung maggot (biopond) dan satu kilogram prepupa dari Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta.
"Awalnya dari satu kilogram prepupa. Kemudian dengan fase metamorfose berkembang biak menjadi pupa dan lalat yang selanjutnya menjadi maggot," ujarnya, Rabu (27/7).
Menurut Jarot, saat ini budidaya maggot di bank sampah ini telah menghasilkan cukup banyak. Maggot hasil budidaya sebagian besar dibagikan kepada warga yang memelihara lele.
Sebagai bentuk terima kasih, warga penerima maggot membantu menyumbang sampah rumah tangganya untuk pakan maggot yang sehari bisa menghabiskan 50-70 kilogràm.
"Kalau untuk penjualan, sebulan kami bisa menjual 50 kilogram maggot dengan harga Rp 20 ribu per kilogram," ungkapnya.
Terpisah, Lurah Cipete Selatan, Fuad mengapresiasi budidaya maggot yang dilakoni warga dan PPSU dì lahan bekas kantor kelurahan.
Selain membantu m
engurangi volume sampah organik yang dibuang ke TPST Bantar Gebang, budidaya maggot juga dinilai dapat menambah penghasilan warga."Kami intens melakukan monitoring agar hasilnya terus meningkat demi kemajuan usaha dan peningkatan ekonomi warga," tandasnya.