150 Petani Padi di Jakarta Ikuti Bimtek Tanaman Pangan
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta menggelar bimbingan teknis (bimtek) tanaman pangan kepada petani padi di wilayah Jakarta.
Kita berupaya bagaimana para petani dengan luasan lahan yang ada tingkat produktivitasnya meningkat
Bimtek yang diikuti 150 peserta ini bertujuan meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) petani padi dalam rangka pengembangan tanaman pangan di DKI Jakarta.
Narasumber yang hadir pada bimtek ini terdiri dari perwakilan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Kementerian Pertanian RI, Zaqiah Mambaul Hikmah; perwakilan PT Syngenta Indonesia, Muhammad Arifianto; dan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Endy Fachrial.
Petani di Rorotan Dapat BantuanAdapun materi yang diberikan dalam bimtek ini berupa pengenalan varietas padi fungsional, pengendalian hama penyakit pada tanaman padi, serta strategi penanganan panen, pasca panen dan pemasaran komoditas tanaman pangan.
Kepala Bidang Pertanian Dinas KPKP DKI Jakarta, Mujiati mengatakan, padi merupakan komoditas yang sangat penting sebagai penghasil bahan pangan pokok untuk menjaga ketahanan pangan di DKI Jakarta.
Di tengah kondisi itu, terjadi alih fungsi lahan sawah seiring perkembangan pembangunan Kota Jakarta. Karena itu diperlukan upaya peningkatan produksi melalui peningkatan produktivitas hasil tanaman pangan atau padi.
“Salah satu upayanya memberikan pembinaan dan pendampingan kepada para petani padi di Jakarta dengan materi mencakup produksi komoditas padi dari hulu sampai ke hilir,” ujar Muji, Rabu (27/7).
Muji mengungkap
kan, saat ini luas lahan sawah di DKI Jakarta 414 hektare dengan rincian 341 hektare di Jakarta Utara, 45 hektare di Jakarta Barat dan 28 hektare di Jakarta Timur.“Bagaimana lahan yang ada ini kita tanam dengan padi dengan luar biasa, sehingga memberikan hasil luar biasa pula. Bisa dari jenis padi, dihasilkan varietas padi yang memiliki nilai ekonomi tinggi,” katanya.
Subkoordinator Urusan Pertanian Perkotaan Dinas KPKP DKI Jakarta, Taufik Yulianto menuturkan, selain silaturahmi dan koordinasi, bimtek ini juga digelar untuk mengedukasi para petani padi binaan mengenai cara berbudidaya dalam meningkatkan produktivitas hasil tanaman padi.
“Kita berupaya bagaimana para petani dengan luasan lahan yang ada tingkat produktivitasnya meningkat. Sehingga bisa berdampak pada kesejahteraan kelompok petani dengan cost yang lebih rendah,” ungkapnya.
Taufik menjelaskan, Dinas KPKP DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan produktivitas para petani binaan melalui bimtek dan pendampingan. Pihaknya juga menunggu usulan dan kebutuhan kelompok tani yang diajukan setiap wilayah.
Selain itu, Kementerian Pertanian RI juga akan mendukung sekaligus mengawal kebutuhan para petani terhadap alat mesin pertanian untuk tanaman pangan.
“Dinas KPKP juga sudah melakukan koordinasi dengan Food Stasiun untuk membeli hasil pertanian yang mereka lakukan. Beberapa minggu yang lalu sudah launching Food Station membeli hasil pertanian di Jakarta Utara,” tandas Taufik.
Perlu diketahui, dalam bimtek tersebut, petani padi yang hadir juga diberikan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap untuk pengendalian hama penyakit dari PT Syngenta Indonesia.