Dinsos DKI Bidik Sindikat Penyalur PMKS
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mewaspadai keberadaan sindikat penyalur gelandangan, pengemis, pengamen dan juga anak jalanan yang masuk ke wilayah Ibukota selama Ramadan.
Sekarang ada titik-titik tertentu sudah kita intai. Misalnya, ada event tertentu buka bersama di masjid besar, itu ada yang memasok PMKS-nya
Para sindikat penyalur Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) itu terdeteksi kerap masuk ke ibu kota ketika ada kegiatan Saur on The Road (SOTR) dan buka bersama yang digelar warga.
"Sekarang ada titik-titik tertentu sudah kita intai. Misalnya, ada event tertentu buka bersama di masjid besar, itu ada yang memasok PMKS-nya," kata Masrokhan, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) DKI, Jumat (19/6).
Jakarta Harus Jadi Kota Ramah LansiaMenurut Masrokhan, selain di acara buka bersama, sindikat penyalur PMKS di DKI juga kerap melakukan aksinya saat SOTR yang kerap digela muda-mudi Jakarta selama Ramadan.
"Saat ini kita belum berhasil membongkar sindikat tersebut. Sebab, sindikat penyalur PMKS tidak bisa kita ringkus sendiri," katanya.
Masrokhan berharap adanya kerjasama yang baik antara Satpol DKI, kepolisian dan jajarannya untuk membongkar sindikat pemasok PMKS ini. Mengingat keberadaan mereka selalu ada ketika masyarakat tengah menjalani ibadah puasa.
Terhitung sejak Januari-Juni 2015, tercatat sudah ada 4.409 PMKS meliputi para gelandangan dan pengemis, pengamen hingga anak jalanan yang terjaring saat beroperasi di Jakarta. Para PMKS tersebut saat ini telah diamankan dan dibina di panti-panti sosial sebelum dikembalikan ke kampung halaman masing-masing.
"Sebagian dari mereka kita arahkan bekerja ke perkebunan. Karena kita ada kerja
sama dengan sebuah perusahaan Kelapa Sawit di Kalimantan Tengah," tandasnya.