Sidang Kelompok Musrenbang di Pulau Kelapa Bahas 78 Usulan
Kelurahan Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu Utara membahas 78 usulan hasil Rembuk RW dalam kegiatan sidang kelompok Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Terintegrasi 2023.
Saya ingatkan kembali warga, jangan hanya mengedepankan usulan fisik
Sub Koordinator Urusan Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Subanpekab Kepulauan Seribu, Ibnu Nazar mengatakan, program yang tengah digalakkan saat ini terkait pengendalian banjir, kemacetan dan penanganan stunting. Hasil dari kegiatan musrenbang ini diharapkan dapat mengatasi tiga program tersebut.
"Kami bersyukur di Pulau tidak ada kemacetan. Jadi kita bisa fokus pada pengendalian banjir dan stunting," katanya, Selasa (21/2).
Musrenbang Kelurahan Pulau Untung Jawa Bahas 61 UsulanIbnu menyampaikan, ada beberapa hasil musrenbang tahun lalu yang direalisasikan tahun ini. Di antaranya pengadaan alat hadro dan marawis, kapal untuk antar jemput pelajar, Alat Peraga Edukasi (APE) outdoor, buku bacaan dan rak buku.
"Saya ingatkan kembali warga, jangan hanya mengedepankan usulan fisik, tetapi non fisik juga. Karena kegiatan non fisik seperti pelatihan penting untuk meningkatkan keahlian warga. Nantinya keahlian tersebut bisa memajukan perekonomian," ucapnya
Lurah Pulau Kelapa, Muslim menjelaskan, kegiatan musrenbang 2023 ini membahas 78 usulan yang terdiri dari 22 usulan templet dan 56 usulan non templet dengan total anggaran Rp 9.650.732.195.
Ia mencontohkan, usulan yang diajukan terkait peningkatan pariwisata berbasis masyarakat, penambahan olahraga air seperti selam, diving, selancar angin dan juga snorkling. Kemudian, peningkatan UMKM dengan mengadakan pelatihan tata boga dan akan dibentuk koperasi nelayan.
"Semoga apa yang telah dibahas dapat menghasilkan keputusan yang baik serta cita-cita kita bersama," ucapnya.
Ketua RW 04, Pulau Kelapa, Ali Maulana mengutarakan, dalam musrenbang ini, warga mengusulkan terkait perbaikan jalan rusak, penambahan penerangan lampu jalan, sarana olahraga seperti tenis meja dan sebagainya.
"Mudah-mudahan bisa direalisasikan tahun ini. Karena ini tentu akan berdampak pada pengembangan pariwisata di Pulau Kelapa," tandasnya.