10 Persen Makanan di Benhil Mengandung Zat Berbahaya
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, bersama Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) hari ini
melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pusat penjualan makanan untuk berbuka puasa di Bendungan Hilir (Benhil) Jakarta Pusat.Sekitar 10 persen makanan di sini mengandung zat berbahaya
Dari sidak itu, diketahui 10 persen makanan mengandung zat berbahaya yang bisa mengakibatkan kanker. Zat berbahaya ditemukan pada makanan yang dijual seperti mi, asinan, kerupuk, cendol, dan kolang-kaling.
"Sekitar 10 persen makanan di sini mengandung zat berbahaya. Formalin dan boraks terkandung di dalam makanan seperti mi, asinan, cendol, kolang-kaling. Selain itu juga ada pewarna tekstil yang bisa memicu kanker dan menyerang hati," kata Dewi Prawitasari, Kepala BPOM DKI di Pasar Benhil Jakarta Pusat, Sabtu (27/6).
Djarot Akui Perlindungan Konsumen Belum MaksimalGubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meminta, kepada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) untuk segera menarik makanan berbahaya tersebut.
"Saya perintahkan Dinas KUMKMP untuk tarik semua makanan berbahaya yang ada di sini," kata Basuki.
Dia mengingatkan kepada pedagang untuk tidak menjual makanan yang mengandung zat berbahaya. Basuki juga meminta agar tidak hanya pedagang yang dikenakan sanksi, melainkan juga pabrik yang memproduksinya.
"Dinas KUMKMP juga harus temukan ini pabrik buatnya di mana. Tapi, kebanyakan berada di luar Jakarta, kaya di Bogor," ujarnya.
Basuki menyayangkan masih ada pedagang yang menggunakan zat berbahaya untuk makanan. Karena makanan yang dijual untuk orang berupuasa.
"Saya kan dulu sekolah Islam, diajarain salah satu keuntungan puasa adalah kesehatan, karena usus dikosongin jadi pencernaan orang lebih baik. Tapi, yang terjadi apa kalau perut kosong diisi dengan zat kimia seperti ini, kamu pasti kanker," ucapnya.