Takjil di Depan Pasar Rawamangun Kandung Bahan Kimia
Tim Jejaring Keamanan Pangan Jakarta Timur menemukan 2,5 persen dari sekitar 39 makanan buka puasa (takjil) yang dijual di depan Pasar Rawamangun, mengandung bahan kimia berupa formalin dan zat pewarna.
Dari 39 makanan yang dites BPOM, ditemukan sebanyak 2,5 persennya mengandung zat pewarna dan bahan pengawet formalin
Hal itu terungkap saat tim yang dipimpin Wakil Walikota Jakarta Timur, Husein Murad melakukan inspeksi mendadak (Sidak) terhadap pedagang takjil di wilayah tersebut, Selasa (7/7) sore. "
Dari 39 makanan yang dites BPOM, ditemukan sebanyak 2,5 persennya mengandung zat pewarna dan bahan pengawet formalin ," jelas Husein.Husein Murad berpesan kepada warga untuk lebih waspada dan pintar memilih atau membeli makanan. Zat pewarna pakaian banyak digunakan pada makanan pembuka seperti kolak pacar china dan cendol.
2017, Jaktim Bebas dari Produk Bahan Berbahaya"Ada makanan gorengan dan kue basah yang menggunakan bahan pengawet. Masyarakat saya harap untuk lebih pintar memilih makanan," ujar Husein.
Kepada para pedagang, Husein juga meminta untuk menggunakan bahan baku makanan yang sehat dan tidak mengandung zat berbahaya. "Ini akan merugikan pedagang sendiri, kalau orang banyak tahu di sini makanannya mengandung formalin dan zat pewarna, orang gak ada lagi yang mau belanja di sini," tukas Husein.