You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Permukiman Warga di CBU Jadi Lokasi Eduwisata
....
photo Budhi Firmansyah Surapati - Beritajakarta.id

Permukiman Warga di CBU Diproyeksi Jadi Lokasi Eduwisata

Dinas Ketahan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta memproyeksikan kawasan permukiman warga empat RT di RW 08 Kelurahan Cipinang Besar Utara (CBU), Jatinegara, Jakarta Timur, menjadi lokasi eduwisata urban farming. 

Akan koordinasi dengan PPKUK M dan Parekraf agar bisa terealisas

Tidak hanya itu,  Dinas KPKP DKI Jakarta juga berencana melakukan pembinaan pengembangan usaha dari urban farming yang telah ditekuni warga sejak lima tahun belakangan ini.

Kepala Bidang Pertanian Dinas KPKP DKI Jakarta, Mujiati mengatakan, sejak dilakukan pembinaan gang hijau di RT 07/08 Kelurahan Cipinang Besar Utara, 2016 lalu, warga menunjukkan antusiasme dan keseriusannya mengembangkan urban farming dengan mendirikan Kelompok Tani (Poktan) Ampar Adhum pada 2018.

Petani dari IKN Pelajari Urban Farming di Cipinang Besar Utara

Kelompok tani ini terus berkembang dengan melibatkan warga dari sejumlah gang di wilayah RT 08, 09, 10 dan RT 11 RW 08 Kelurahan Cipinang Besar Utara. Upaya itu terus membesar seiring kolaborasi mereka bersama Poktan Ambawani membangun rumah hidroponik dan mendeklarasikan kawasan permukiman sebagai Kampung Kolaborasi dengan bantuan CSR BUMN PLN serta Bank Indonesia , 2022 lalu. 

"Saat ini, urban farming di kawasan tersebut memanfaatkan sistem aplikasi yang dibangun secara swadaya untuk memonitor kondisi dan perawatan tanaman," jelas Mujiati.

Menurut Mujiati, aplikasi yang dibangun Poktan Ambar Adhum ini mampu memantau kebutuhan nutrisi, kelembaban dan distribusi air bagi tanaman  melalui telepon seluler berbasis android di manapun selagi terkoneksi internet.

"Tidak hanya tanaman yang ada di area rumah hidroponik, pemantauan dan perawatan melalui aplikasi itu juga meliputi tanaman yang ada di gang permukiman warga," beber Mujiati.

Secara ekonomi, warga juga sudah mampu memasarkan panen produk hidroponik mereka ke pasaran. Meski demikian, Mujiati menilai potensi yang dimiliki bisa dikembangkan lebih jauh dengan menjadikan kawasan permukiman warga itu sebagai lokasi eduwisata urban farming. 

Hal itu, menurut Mujiati, cukup beralasan lantaran sebagian besar komponen pendukung syarat permukiman warga itu menjadi lokasi eduwisata sudah memadai. Termasuk warga mengembangkan makanan minuman olahan dari produk urban farming mereka. 

"Hanya tinggal bagaimana produksi panganan olahan itu selalu tersedia sehingga bisa disuguhkan saat wisatawan datang. Kami akan coba koordinasi dengan PPKUKM dan Parekraf agar bisa terealisasi," tandasnya. 

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. 30 Pohon Tabebuya Ditanam di Jalan Karet Pasar Baru Timur 2

    access_time17-01-2025 remove_red_eye1471 personBudhi Firmansyah Surapati
  2. 411.161 Wisatawan Kunjungi Kepulauan Seribu di Tahun 2024

    access_time18-01-2025 remove_red_eye1460 personAnita Karyati
  3. Dinas PPAPP Perkuat Pencegahan Pelecehan Seksual di Transportasi Publik

    access_time20-01-2025 remove_red_eye1183 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Petugas Padamkan Kebakaran di Mangga Besar XIII

    access_time21-01-2025 remove_red_eye1176 personBudhi Firmansyah Surapati
  5. Pemprov DKI Terima Hibah Dua Mobil Layanan Konseling

    access_time16-01-2025 remove_red_eye1112 personFolmer