Pemeriksaan Zat Kimia pada Makanan Diintensifkan
Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta akan meningkatkan frekuensi pemeriksaan zat kimia pada bahan makanan di pasar-pasar. Ini untuk memenuhi target 25 pasar bebas zat kimia hingga akhir tahun ini.
Akan ditingkatkan frekuensi menjadi seminggu sekali. Secara acak pasarnya bergantian
"Kita sudah siapkan tim dan juga anggaran untuk memenuhi target pasar bebas zat kimia," ujar Darjamuni, Kepala Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta, usai sidak di Pasar Mayestik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (8/7).
Menurutnya, sidak dan pemeriksaan kandungan zat di pasar bukan hanya dilakukan pada bulan Ramadan saja. Rencananya hingga akhir tahun akan ditingkatkan frekuensinya agar target bebas bahan kimia bisa tercapai.
Tahu Berformalin Masih Dijual di Pasar Santa"Akan ditingkatkan frekuensi menjadi seminggu sekali. Secara acak pasarnya bergantian," ucapnya.
Ia menyebut, pada 2015 ini DKI Jakarta menargetkan 25 pasar untuk bisa bebas zat kimia pada barang konsumsi yang dijual. Pasar-pasar itu antara lain, Pasar Santa dan Pasar Mayestik di Jakarta Selatan, Pasar Gondangdia dan Pasar Kemayoran di Jakarta Pusat, Pasar Koja Baru dan Pasar Muara Karang di Jakarta Utara, Pasar Slipi dan Pasar Kalideres di Jakarta Barat, serta Pasar Cibubur dan Pasar Jatinegara di Jakarta Timur.
"Memang ada 25 pasar tahun ini target kita, dan ditambah memasuki 2016 nanti pasar yang lain. Target kita akhir 2016 seluruh pasar di DKI Jakarta juga
sudah bebas dari formalin," harapnya.Adapun komoditi yang dilakukan pemeriksaan yaitu dari peternakan, pertanian, dan juga perikanan. Pemeriksaan ini sebenarnya sudah rutin dilakukan pada produk perikanan dan sayuran yang biasa dijual pedagang.
"Kalau suplier ikan di Muara Angke, sayur dan buah di Pasar Induk Kramat Jati, serta sentra peternakan sudah rutin kita periksa. Saat ini yang menjadi perhatian seperti suplier tahu dan harus bekerjasama dengan Dinas KUMKMP untuk mencegah penggunaan formalin," tandasnya.