Urban Farming di Kebon Kosong Berkembang Pesat
Kegiatan urban farming dengan sistem hidroponik yang ditekuni Kelompok Tani (Poktan) Bhineka di Jalan M Tohir Raya, RT 12/06, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat telah berkembang pesat.
Setiap hari kami mampu memanen tujuh kilogram kangkung
Ketua Poktan Bhineka, Sumarno mengatakan, aktivitas urban farming yang telah dimulai sejak 2023 lalu ini difokuskan pada sayuran kangkung. Saat ini sudah ada dua restoran seafood yang telah menjadi pelanggan tetap produk sayuran hasil urban farming di lokasi.
“Setiap hari kami mampu memanen tujuh kilogram kangkung yang kami distribusikan ke dua restoran seafood. Namun jumlah itu tidak bisa memenuhi semua permintaan warga," ujarnya, Rabu (5/7).
KTNA Jakut Diminta Pelajari Perkembangan Urban Farming Kota LainSumarno menuturkan, harga satu kilogram kangkung dibanderol Rp 20 ribu. Harga ini jauh lebih murah dari harga di pasar modern. Hasil dari penjualan sayuran dikelola untuk membeli bibit, pupuk cair organik hingga operasional.
“Omzet per hari kami minimal Rp 140 ribu. Per periode, panen laba kotor kita mencapai Rp 1,4 juta,” terangnya.
Ketua RW 06, Kebon Kosong, Ghurabillah mengaku senang dengan adanya urban farming di wilayahnya. Selain membantu menambah penghasilan warga, urban farming juga membuat kawasan menjadi semakin hijau dan asri.
“Yang terpenting kami semakin teredukasi tentang urban farming," tandasnya.