Dinas Perumahan Siap Bangun Rusunawa Khusus PHL
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta, Ika Lestari Adji mengaku siap membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa) khusus bagi Pekerja Harian Lepas (PHL) di lima wilayah kota administrasi Jakarta.
Prinsipnya kita siap. Pak Gubernur memang sudah rencanakan pembangunan rusunawa tidak hanya untuk warga berpenghasilan rendah, tetapi juga buat pegawai DKI dan PHL
"Prinsipnya kita siap. Pak Gubernur memang sudah rencanakan pembangunan rusunawa tidak hanya untuk warga berpenghasilan rendah, tetapi juga buat pegawai DKI dan PHL," katanya, Rabu (15/7).
Menurut Ika, pembangunan rusunawa tematik ini diupayakan bisa mulai direalisasikan pada 2016 mendatang. Para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diminta agar menginformasikan aset-aset milik DKI di masing-masing wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan rusunawa.
8 Rusunawa akan Dibangun Pipa Jaringan Gas"Kita harapkan kepada unsur wilayah dan SPKD terkait untuk informasikan ke kita mengenai aset-aset yang mungkin bisa digunakan untuk rusun," ujarnya.
Mantan Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Utara ini mengungkapkan, lokasi-lokasi yang diusulkan para SKPD dan unsur wilayah seperti suku dinas, lurah, camat, dan walikota tersebut nantinya akan ditinjau sekaligus diteliti apakah memungkinkan dibangun rusunawa.
"Lebih diutamakan di aset DKI yang sudah ada. Bila aset milik DKI tidak ada yang bisa dibangun rusun, baru kita akan upayakan membeli lahan," tukasnya.
Seperti diberitakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI berencana membangun rusunawa khusus bagi Pekerja Harian Lepas (PHL) di tiap wilayah kota administrasi Jakarta. Pembangunan rusunawa khusus tersebut diusulkan menyusul ditemukannya PHL yang belum memiliki tempat tinggal dan tidur di kolong jembatan layang (flyover) di Ibu Kota.
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI, Saefullah mengaku prihatin melihat PHL yang selama ini telah bekerja membantu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) membangun Ibukota. Sebab, berdasarkan fakta di lapangan, tak sedikit dari PHL yang belum memiliki tempat tinggal.
"Rumah-rumah untuk PHL kita mesti diurus. Kalau ada dikasih rusun khusus buat mereka. Selama ini masih ada PHL-PHL yang tinggal di kolong flyover," katanya di Balaikota, Selasa (14/7).