Disdik Tekankan Pentingnya Peran PAUD Cegah Kekerasan Terhadap Anak
Dinas Pendidikan (Disdik)
DKI Jakarta menekankan pentingnya peran satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam pencegahan dan penanganan kekerasan bagi anak.kekerasan terhadap anak akan melahirkan rantai kekerasan baru yang menjadi lingkaran negatif
Berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, terdapat 768 anak di Jakarta mengalami kekerasan pada tahun 2022.
Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo mengatakan, kekerasan terhadap anak menjadi persoalan yang kerap ditemukan dalam kehidupan baik itu di dalam lingkup keluarga, pendidikan, teman sebaya maupun lingkungan masyarakat.
135 Peserta Diedukasi Anti Pungli di SMAN 70 Bulungan“Masalah ini nyata keberadaannya, benar-benar terjadi berbagai macam kekerasan baik fisik, psikis, eksploitasi ekonomi, seksual dan lain-lain. Bahkan kekerasan terhadap anak akan melahirkan rantai kekerasan baru yang menjadi lingkaran negatif,” ujar Purwosusilo, saat Seminar Pentingnya Layanan PAUD 1 Tahun Sebelum SD.
Dia menyampaikan, masyarakat harus tergugah dan sadar pentingnya pendidikan PAUD sebelum anak masuk SD. Dia meminta tenaga pengajar untuk tidak menuntut anak-anak bisa membaca dan menulis saat masih PAUD.
“Bahwa anak-anak kita di PAUD tidak dituntut untuk itu, tapi dituntut untuk belajar terkait hal-hal nyata yang sederhana yang dialami oleh anak-anak kita, belajar sambil bermain dalam suasana senang. Anak-anak kita belajar dari apa yang dilihat,” kata Purwosusilo.
Dia menjelaskan, tujuan pendidikan anak usia dini adalah membentuk anak Indonesia yang berkualitas, berkahlak mulia, anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa yang akan datang.
Menurutnya, PAUD penting karena menjadi titik sentral strategi pembangunan sumber daya manusia. Anak yang mendapatkan pendidikan sejak dini dapat meningkatkan kesehatan baik fisik maupun mental yang akan berdampak kepada prestasi perjalanan kelak yang akan datang.
“Di era Indonesia Emas, di bonus demografi nanti, anak-anak kita yang sekarang menjadi anak-anak yang produktif di masa akan datang. Jadi kalau bicara PAUD tidak bisa sekadar mengganggap itu sebagai anak-anak saja, tapi harus menganggap bahwa mereka yang saat ini usia dini adalah pemimpin kita di masa yang akan datang,” urainya.
Dia menambahkan, usia anak-anak adalah usia di mana anak mengalami perkembangan dan pertumbuhan baik dari pertumbuhan fisik maupun perkembangan psikis, intelektual dan psikomotor. Hal tersebut menjadi harapan kita bersama bahwa anak yang mengikuti PAUD akan lebih siap untuk memasuki jenjang sekolah dasar.
“Pada akhir-akhir ini kita melihat di televisi, medsos atau di lingkungan sekitar kita, kekerasan pada anak terus meningkat dan terjadi. Peran keluarga juga sangat penting dan dominan dalam membentuk kepribadian anak-anak kita,” ucapnya.
Untuk diketahui, seminar tersebut bertujuan untuk memberikan informasi kepada berbagai kalangan tentang PAUD dan perannya dalam pencegahan dan penanganan kekerasan bagi anak usia dini, sekaligus kolaborasi berbagai unsur lintas sektoral untuk tersampaikan tentang pentingnya layanan PAUD.
Adapun materi yang diberikan di antaranya, Membumikan Kebijakan Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan, Dampak dan Pencegahan kekerasan pada Anak Usia Dini dan Praktik Baik Penanganan Kekerasan pada Anak Usia Dini di Malaysia.