Transjakarta-Goodyear Kerja Sama Wujudkan Keselamatan dan Kenyamanan Pelanggan
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) bersama PT Goodyear Indonesia Tbk melakukan penandatangan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU).
Kami harap kerja sama ini dapat terjalin dengan baik
Kerja sama tersebut dilakukan dalam rangka pengkajian penerapan manajemen ban, pelatihan bagi pramudi, mekanik dan pengelola manajemen ban di depo.
Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza mengatakan, nota kesepahaman ini awal dari kerja sama Transjakarta dengan Goodyear dalam upaya mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pelanggan melalui program yang berfokus pada pemeliharaan ban bus.
Armada dan Halte Transjakarta Dipastikan Bebas Stiker Kampanye"Sangat penting bagi kita memastikan bahwa setiap unit ban yang berputar harus memenuhi syarat keselamatan dan kenyamanan. Karena hal itu akan sangat memengaruhi ketepatan waktu dan efisiensi," katanya, Selasa (19/12).
Welfizon menegaskan, tidak boleh ada bus yang tidak beroperasi karena ban rusak atau mogok atau terjadi kecelakaan karena faktor ban. Saat ini, terhitung terdapat 4.504 bus Transjakarta yang telah melayani 1,1 juta pelanggan setiap harinya.
Jarak tempuh harian yang tinggi mengurangi umur pakai ban dengan cepat. Karena itulah dibutuhkan sistem perawatan sekaligus
diagnostik yang menyeluruh pada ban demi mendukung efisiensi dan kualitas pelayanan transportasi."Kami harap kerja sama ini dapat terjalin dengan baik, menghasilkan keuntungan dan kemanfaatan bagi kedua perusahaan," ucapnya.
Presiden Direktur PT Goodyear Indonesia Tbk, Iman Santoso merasa gembira karena dapat ikut berpartisipasi dalam mendukung operasional Transjakarta dari sisi yang lain. Kerja sama ini terjalin berkat kesamaan visi untuk meningkatkan faktor keselamatan pengemudi dan penumpang kendaraan bus Transjakarta.
"Kerja sama dalam bus kota ini hal baru bagi kita, karena penggunaan ban untuk bus antar provinsi dengan kota itu berbeda," tuturnya.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil survei, biaya perawatan ban menyerap kurang lebih 30 persen dari biaya pemeliharaan kendaraan. Sehingga kemampuan tata laksana ban akan memberikan keuntungan maksimal terhadap manajemen dalam mengembangkan kualitas operasional armada.
"Semoga apa yang kita berikan dapat meningkatkan kualitas kenyamanan dan keamanan Transjakarta," tandasnya.