Urban Farming RPTRA Melati 04 Bantu Tekan Stunting di Benhil
Pengelola RPTRA Melati 04 di RW 04 Kelurahan Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat memanfaatkan lahan seluas 50 meter persegi untuk kebun tanaman produktif serta kolam gizi.
Hasil kebun dan kolam gizi didistribusikan kepada anak terduga stunting.
Lurah Bendungan Hilir, Rida Mufrida mengatakan, hasil dari kebun tanaman prduktif dan kolam gizi yang dikelola pengelola RPTRA serta kader PKK tersebut didistribusikan kepada anak terindikasi stunting di wilayahnya.
"Hasil dari tanaman produktif dan kolam gizi itu didistribusikan kepada anak terduga stunting. Hasilnya sudah beberapa yang dinyatakan lulus," katanya, Selasa (23/1).
Balita Terindikasi Stunting di Pulau Sabira Dibantu PMT BergiziDijelaskan Rida, tanaman produktif yang dikembangkan di RPTRA Melati 04 ini antara lain, cabai, terung, bayam, kangkung, pakcoy hidroponik, cabai jawa dan anggur, serta beberapa tanaman obat keluarga (Toga). Kemudian dari kolam gizinya dikembangkan Ikan Lele dan Nila.
"Kami berharap ini bisa memotivasi warga untuk melakukan urban farming di lahan terbatas," ujarnya.
Pengelola RPTRA Melati 04, Yeni Susilowati menjelaskan, total luasan lahan RPTRA yang dibangun 2018 ini sekitar 700 meter persegi. Secara bertahap, Ia bersama sejumlah pengelola lain dan kader PKK setempat berupaya mengembangkan urban farming di lahan RPTRA seluas sekitar 50 meter persegi.
Menurut Yeni, pihaknya bertekad untuk terus membantu pemerintah dalam mengatasi masalah stunting dengan memberikan sayur-mayur dan ikan hasil kebun dan kolam gizi di RPTRA Melati 04 .
"Dari data pada Agustus 2023 ada 32 anak terindikasi stunting. Alhamdulillah akhir tahun lalu sisa 27. Kami berupaya terus berpartisipasi hingga angka stunting benar-benar tuntas," tandasnya.