Pengelola Terminal Kampung Rambutan Lakukan Pembinaan Sopir Taksi Offline
Pengelola Terminal Bus Kampung Rambutan bersama jajaran Polri, Senin (22/4), melakukan pembinaan terhadap sejumlah sopir taksi offline yang biasa mangkal di terminal ini.
Tercatat ada 15 sopir taksi offline yang beroperasi setiap harinya di terminal ini
Kepala Terminal Bus Kampung Rambutan, Yulza Ramadhoni mengatakan, pembinaan ini dilakukan menyusul viralnya oknum sopir taksi offline yang berselisih penumpang penyandang disabilitas yang baru turun dari bus AKAP di terminal tersebut, Sabtu (20/4) kemarin.
"Kami memanggil sopir taksi offline untuk meminta keterangan di pos polisi. Memang terjadi perselisihan antara sopir taksi offline dengan penumpang disabilitas," kata Dhoni.
Pengamanan Arus Mudik di Terminal Kampung Rambutan Berjalan OptimalMenurutnya, pihaknya sudah meminta pada para sopir taksi offline untuk tidak lagi intimidasi maupun pelarangan terhadap taksi online yang masuk ke Terminal Bus Kampung Rambutan. Artinya semua layanan angkutan offline maupun online boleh mengambil penumpang di area terminal .
"
Tercatat ada 15 sopir taksi offline yang beroperasi setiap harinya di terminal ini ," ucapnya."Kami memastikan akan melakukan evaluasi terhadap pelayanan perpindahan mode transportasi yang ada di terminal ini, supaya lebih tertib lagi," lanjut Dhoni.
Sementara, Kepala Pos Polisi Terminal Bus Kampung Rambutan, Ipda Budiyono, meminta agar pengemudi taksi offline maupun online lebih tertib dan saling memahami.
"Kalau sampai terjadi pelanggaran hukum, tentunya akan diproses sesuai hukum yang berlaku," tegasnya.
Irwanto (38), salah seorang sopir taksi online mengapresiasi kebijakan pengelola terminal yang membolehkan taksi online bebas mengambil penumpang di area terminal.
"Kami berharap ke depan kebijakan ini tidak menimbulkan masalah," tandasnya.