Peningkatan Kapasitas Penggiat Urban Farming Dukung Jakarta Kota Global
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Penggiat Urban Farming di Jakarta, Rabu (5/6).
Bimtek ini sekaligus meningkatkan kapasitas pelaku urban farming
Kegiatan ini diikuti sebanyak 100 orang pelaku urban farming.
Narasumber pada kegiatan ini adalah Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) DKI Jakarta, Indra Diwangkara; Arsitek dan Praktisi Urban Farming, Sigit Kusumawijaya; dan Community and Creator Specialis, Andi Sabrina.
Kesehatan 10.253 Hewan Kurban di 117 Tempat Penampungan Sudah DiperiksaMateri yang diberikan pada bimtek ini yaitu, Urban Farming sebagai Destinasi Wisata, Pertanian Kota untuk Keberlangsungan Bumi yang Lestari : Menghasilkan dan Memperindah Ruang Kota serta Enhancing Urban Farming Capacity trough social media.
Kepala Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kapasitas lokasi urban farming sebagai salah satu destinasi wisata untuk menarik wisatawan daerah dan mancanegara dalam mendukung Jakarta sebagai kota global.
“Bimtek ini sekaligus meningkatkan kapasitas pelaku urban farming dalam melakukan promosi dan komunikasi kepada masyarakat yang lebih luas serta meningkatkan kapasitas mereka sebagai champion lokal dalam memenuhi kebutuhan pasar khususnya sayuran,” ujar Eli, di Aula Lantai 2 Gedung Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta, Jalan Gunung Sahari Raya, Jakarta Pusat.
Ia menyampaikan, Jakarta akan bertransformasi menjadi kota global sehingga perlu berbenah dan menyiapkan dari berbagai sektor termasuk sektor pertanian. Menurutnya, beberapa indikator kota global adalah ketersediaan ruang yang nyaman untuk dihuni, mampu menarik wisatawan untuk berkunjung dan lingkungan yang bersih, nyaman dan berkelanjutan.
“Urban farming dapat berperan untuk memenuhi beberapa indikator tersebut,” ucapnya.
Eli menjelaskan, Pemerintah akan melaksanakan program pemberian makan bergizi bagi siswa sekolah pada tahun 2025. Hal ini akan menjadi peluang sekaligus tantangan para pelaku urban farming untuk memenuhi kebutuhan sayuran setiap hari.
“Maka peran para pelaku urban farming yang selama ini telah mendukung ketersediaan pangan dan pelestarian lingkungan diharapkan dapat meningkat menjadi daya tarik wisata sekaligus mampu memenuhi kebutuhan pangan di lingkungannya,” urainya.
Eli berharap, para peserta bimtek dapat lebih mendorong dan menggerakkan masyarakat di sekitarnya untuk lebih giat berproduksi serta melakukan produksi sesuai permintaan pasar agar kegiatan yang dilakukan dapat memberikan keuntungan dan manfaat yang lebih baik.
“Perbanyak kolaborasi dan jejaring pemasaran selama saling menguntungkan,” tandasnya.