You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
sekda
....
photo doc - Beritajakarta.id

Pemprov DKI Terus Optimalkan Program Pemberdayaan untuk Atasi Kemiskinan

" Menargetkan tingkat kemiskinan mencapai angka 3,79 persen pada 2024," 

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus mengoptimalkan program pemberdayaan, dalam upaya menekan angka kemiskinan.

Hal ini ditegaskan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Joko Agus Setyono, saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi DKI Jakarta Triwulan III Tahun 2024..

BPSDM Gelar Seminar dengan Tema Pemberdayaan Perempuan

Rakor TKPK yang dilaksanakan pada 21 hingga 22 Agustus kemarin ini, diikuti perwakilan dari  Kementerian dan Lembaga, organisasi perangkat daerah (OPD), BUMD, akademisi, O

organisasi masyarakat sipil, filantropi, pelaku dunia usaha dan  industri, serta media massa.

Sekda Joko yang juga sebagai  Pelaksana Ketua TKPK Provinsi DKI Jakarta menyoroti desain dan pola targeting program yang masih perlu dioptimalkan terkait penanggulangan kemiskinan.

Saat ini, kata Joko, transisi dari arah kebijakan penanggulangan kemiskinan yang bersifat karitatif (bantuan sosial dan subsidi) menuju pemberdayaan, menjadi syarat mutlak bagi Provinsi DKI Jakarta untuk mencapai target penurunan tingkat kemiskinan.

"Kami menargetkan tingkat kemiskinan mencapai angka 3,79 persen pada 2024," ujar Joko, seperti dikutip dari rilis yang diterima redaksi beritajakarta, Sabtu (24/8).

Selain itu, untuk tingkat kemiskinan ekstrem ditargetkan menjadi 0 persen, sejalan dengan arahan dari Presiden RI. Untuk mengejar pencapaian target tersebut, ungkap Joko, Pemprov DKI telah menetapkan upaya graduasi melalui konvergensi dan komplementaritas program.

Utamanya yang berkaitan dengan peningkatan produktivitas dan pendapatan (pelatihan keterampilan kerja dan pemberdayaan UMKM), seperti yang termaktub dalam Keputusan Gubernur Nomor 862 Tahun 2023 tentang Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Tahun 2023—2026.

Rakor ini menghasilkan sejumlah rekomendasi tindak lanjut, di antaranya penyusunan mekanisme tata kelola Satu Data Sasaran untuk percepatan penanggulangan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem.

Kemudian, menyinergikan program pembangunan dalam RPJMD 2025—2029 dengan program penanggulangan kemiskinan.

Lalu menyelenggarakan forum rutin bersama lintas sektor dalam pelaksanaan pemantauan; hingga menyiapkan skema kolaborasi dalam pemberian intervensi bagi penduduk pada DTKS Desil 1 yang belum mendapatkan intervensi program sama sekali.

“Masing-masing Ketua TKPK Kota dan Kabupaten agar memastikan seluruh penduduk pada peringkat kesejahteraan terendah telah memperoleh intervensi yang memadai untuk segera entas dari bawah garis kemiskinan,” pungkas Joko.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Pemprov DKI Kembali Raih Penghargaan dari Kemendag

    access_time18-11-2024 remove_red_eye3600 personFolmer
  2. 3.250 Pendekar Silat Berlaga di GOR Ciracas

    access_time14-11-2024 remove_red_eye1475 personNurito
  3. Camat Duren Sawit Sosialisasikan Pilkada di KBT

    access_time16-11-2024 remove_red_eye1004 personNurito
  4. 40 Kafilah Jaksel Ikuti STQH Tingkat Provinsi DKI

    access_time15-11-2024 remove_red_eye917 personTiyo Surya Sakti
  5. Komisi A DPRD Terima Audiensi Penyesuaian TPP PPPK DKI

    access_time14-11-2024 remove_red_eye908 personDessy Suciati