Dukung Kontingen DKI, Warga Aceh Kenakan Kaus Bertuliskan ‘Jakarta Aceh Bersaudara’
Ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 bukan hanya menjadi panggung kompetisi olahraga, tetapi juga momen kebersamaan dan persaudaraan antardaerah.
"Supaya makin semangat,"
Salah satu yang mencuri perhatian adalah dukungan emosional warga Aceh terhadap kontingen DKI Jakarta pada final tenis beregu putri di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (14/9).
Bukan sekadar menyemarakkan pertandingan dengan yel-yel dan balon tepuk saja, mereka bahkan mengenakan kaos bertuliskan ‘Jakarta Aceh Bersaudara’ sebagai simbol persaudaraan yang erat. Aksi dukungan dari warga Aceh tersebut menciptakan atmosfer kekeluargaan yang hangat di tengah ketegangan perlombaan.
Gemuruh Suporter Warnai Final Basket Putri PON Aceh-SumutSalah seorang Liaison Officer (LO) untuk Kontingen DKI Jakarta, Putri Amalina mengatakan, atribut seperti balon tepuk atau thundersticks dinilai kurang mengekspresikan dukungan maksimal.
Maka itu, ia bekerja sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta untuk memproduksi 30 buah kaus tersebut. Inisiatif ini dipicu oleh keinginan untuk memberikan dukungan yang lebih nyata kepada kontingen DKI Jakarta.
"Sebelumnya, atribut yang kami hanya balon tepuk. Supaya makin semangat makanya kami bekerja sama dengan teman-teman di KONI DKI Jakarta untuk memproduksi 30 kaos. Itu cukup karena terlalu ramai dan heboh juga tidak boleh," ujar Putri.
Ia menyampaikan, motivasi utama di balik dukungan kuat untuk atlet DKI Jakarta yang bertanding adalah sifat peduli dan perhatian yang ditunjukkan oleh kontingen DKI Jakarta kepadanya. Hal ini memicu keinginan untuk berbalas budi dengan cara yang sama.
“Mereka baik sekali, peduli sama kami, sering nanya sudah makan atau belum,” ucapnya.
Inisiatif ini disambut baik oleh warga Banda Aceh lainnya, Nadya (19) yang hadir dalam pertandingan final tenis siang itu. Ia mengaku kualitas dan sikap atlet-atlet DKI Jakarta dalam berbagai pertandingan telah menarik hati dan dukungan dari masyarakat setempat. Nadya menilai, dukungan ini bukan saja didasarkan pada prestasi, namun juga perilaku atlet yang ramah dan tidak sombong.
“Jadi bukan hanya terkesan dengan permainan para atlet DKI Jakarta saja, tetapi juga kepribadian mereka. Atletnya ramah-ramah dan nggak sombong, jadi kami senang dukung mereka,” kata Nadya.
Ditemui di lokasi yang sama, Najwa (19) yang juga berasal dari Banda Aceh bercerita tentang pengalamannya bertemu dengan atlet bola basket DKI Jakarta yang dengan senang hati melayani permintaan foto dari para penggemar.
“Kami datang dukung di final basket kemarin, bahkan sempat foto bareng atletnya. Setelah tenis ini kami akan datang mendukung DKI Jakarta di final sepak bola putri," ucapnya.
Dukungan warga Aceh terhadap kontingen DKI Jakarta menjadi contoh indah bahwa olahraga lebih dari sekadar kompetisi, tapi juga semakin memperkuat makna persaudaraan dalam semangat olahraga PON 2024.
Inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia untuk menunjukkan bahwa di luar semua kompetisi, kita tetap satu jua, bersaudara di bawah bendera merah putih.