DKI Tegaskan Komitmen Perkuat Sinergi Pengelolaan Sampah
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan komitmen memperkuat sinergi pengelolaan sampah berkelanjutan dengan mengembangkan sistem pengelolaan sampah terintegrasi dari hulu hingga hilir.
"Menargetkan pengurangan sampah sebesar 30 persen dan penanganan 70 persen pada 2025,"
Hal ini ditegaskan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Joko Agus Setyono, saat mendampingi Menteri Lingkungan Hidup/ Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq melakukan kunjungan ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (27/10).
Dikatakan Joko, TPST Bantargebang yang telah beroperasi sejak 1989 merupakan satu-satunya fasilitas pemrosesan akhir sampah yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta.
Pemprov DKI Bakal Bebaskan Retribusi Kebersihan Warga yang Pilah Sampah"Tahun 2023, volume sampah harian mencapai 7.360 ton dengan ketinggian landfill melebihi 50 meter. Sehingga TPST ini hampir mencapai kapasitas maksimal," katanya, dikutip dari Siaran Pers DKI Jakarta.
Pemprov DKI Jakarta, jelas Joko, telah.melaksanakan berbagai program di tingkat hulu, seperti program berbasis RW, ekonomi sirkular melalui bank sampah, pusat daur ulang Jakarta Recycle Centre, pengelolaan sampah kawasan dan perusahaan, pengendalian sampah plastik
Kemudian, program pengumpulan sampah terjadwal, serta pengolahan sampah organik melalui komposting dan budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF).
Lalu pada tahap tengah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengelola TPS dan TPS3R, serta mengoptimalkan pengelolaan sampah di badan air dan Kepulauan Seribu. Selanjutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membangun RDF Plant dalam kota dengan kapasitas 2.500 ton per hari.
Kemudian di tahap hilir, lanjut Joko, Pemprov DKI Jakarta juga mengoptimalkan fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dan RDF Plant di TPST Bantargebang. Termasuk meningkatkan program landfill mining, serta pemberian BPJS Ketenagakerjaan untuk pemulung di TPST sebagai dukungan sosial.
Dijelaskannya, pada 2023 lalu PLTSa Merah Putih di TPST Bantargebang berhasil mengolah 16.037 ton sampah dan menghasilkan energi listrik sebesar 1.106 MWh.
Sedangkan pada 2024, RDF Plant TPST Bantargebang berhasil mengolah sampah dari landfill mining dan sampah baru dengan nilai kalor 2.800-4.100 kilo kalori yang diwujudkan melalui sinergi dengan PT Indocement Tbk dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk sebagai pengguna utama RDF.
Menurut Joko, Pemprov DKI Jakarta akan terus memperluas kerja sama dengan sektor swasta, komunitas, dan akademisi untuk mengembangkan inovasi teknologi, serta program edukasi guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah.
Ditegaskannya, dukungan dan kolaborasi dari Pemerintah Pusat, sektor swasta, komunitas, serta akademisi akan memperkuat pengelolaan sampah Jakarta yang lebih baik, terintegrasi, ramah lingkungan serta berkelanjutan.
"Kami akan menargetkan pengurangan sampah sebesar 30 persen dan penanganan sebesar 70 persen pada 2025, sejalan dengan target nasional dalam Kebijakan Strategi Nasional," tandasnya.