You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
pengerukan sampah kampung apung
Petugas kebersihan yang tengah mengeruk sampah pada genangan di Kampung Apung, RT 10/01, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, kaget bukan kepalang. Pasalnya, saat sedang membersihkan sampah sisa banjir, mereka menemukan puluhan ekor ular yang.
photo doc - Beritajakarta.id

Petugas Sampah Temukan Puluhan Ular di Kampung Apung

Petugas kebersihan yang tengah mengeruk sampah pada genangan di Kampung Apung, RT 10/01, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, kaget bukan kepalang. Pasalnya, saat sedang membersihkan sampah sisa banjir, mereka menemukan puluhan ekor ular yang panjangnya rata-rata satu meter. 

Ular yang kami temukan banyak yang sudah mati karena tergencet pengeruk eskavator yang selanjutnya kami masukkan ke bak truk untuk dibuang

Salah seorang pekerja, Sutisno (40) mengaku, sejak tiga minggu lalu, dia bersama rekan-rekannya memang sedang membersihkan sampah di Kampung Apung. Sejak kali pertama mengeruk sampah menggunakan eskavator, dia rekan-rekannya sudah menemukan puluhan ekor ular.

Adapun jenis ular yang ditemukan, jelas Sutisno, yaitu ular air dan kadut berukuran panjang rata-rata satu meter. “Total jumlah ular yang kami temukan sudah lebih dari 30 ekor. Dan umumnya  ular tersebut kami temukan tersangkut eskavator saat pengerukan,”  ujar Sutisno, Sabtu (12/4).

DKI Akan Tempatkan Petugas Kebersihan di Kelurahan

Awal banyak ditemukannya ular, ia dan rekan-rekannya sesama pekerja mengaku sempat ada rasa takut. Namun, karena kedua jenis ular tersebut tidak berbisa, membuat ia dan rekan-rekannya berani turun ke tengah untuk membersihkan sampah.

“Ular yang kami temukan banyak yang sudah mati karena tergencet pengeruk eskavator yang selanjutnya kami masukkan ke bak truk untuk dibuang. Sedangkan yang hidup kami matikan. Selain itu ada juga ada satu anak ular sanca berukuran kecil,” ucap Sutisno.

Makmun (60) warga setempat menuturkan, di lokasi genangan air setinggi dua meter yang dipenuhi sampah itu sudah lebih 24 tahun tidak dibersihkan. Maka wajar saja ular berkembang biak, termasuk jenis ular sanca berukuran besar.

“ Tahun 2009 ketika warga dirikan bangunan untuk  PAUD dekat lokasi tersebut, warga menemukan dua ular sanca yang panjangnya sekitar enam meter. Jadi, memang di lokasi tersebut memang sangat banyak ular jenis sanca besar yang masih hidup,” terang Makmun.

Kasudin PU Tata Air Jakarta Barat, Pamudji, tidak menampik kalau para pekerja memang menemukan banyak ular saat pengerukan. “Tapi sejauh ini petugas belum menemukan ular berukuran besar. Hanya berukuran kecil dengan panjang kira-kira satu meter,” tutur Pamudji.

Perihal pengeringan genangan tersebut, pihaknya fokus untuk proses kemudahan dan percepatannya. Saat ini pihaknya sedang melakukan perbaikan, dengan membongkar beton penutup dan pengerukan saluran air selebar satu setengah meter yang terdapat di sepanjang Jl Kapuk Raya.

“Nantinya setelah sampah tuntas diangkut, maka akan kami lakukan pengeringan air. Untuk itu agar pembuangannya cepat dan lancar alses salurannya kami benahi saat ini,” tandas Pamudji.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1473 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1334 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Halte Simpang Pramuka dan Rawamangun Ditutup, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1077 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Kadishub Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1027 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Semarak Christmas Carol di Jakarta Sambut Natal

    access_time18-12-2024 remove_red_eye991 personDessy Suciati