You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Rahardian yang tidak bisa bersekolah sejak Januari lalu, selain mengirim guru dan materi pelajaran,
Khusus untuk Rahardian yang tidak bisa bersekolah sejak Januari lalu, selain mengirim guru dan materi pelajaran, setiap harinya .
photo Budhi Firmansyah Surapati - Beritajakarta.id

Melawan Sakit, Siswa SMAN 13 Bertekad Lulus UN

Sakit akibat mengalami patah di tulang punggung ruas ketiga dan keempat, tidak menyurutkan langkah Rahardian (17) menuju ke sekolahnya di SMA Negeri 13, Koja, Jakarta Utara. Siswa kelas XII IPA 3 itu tetap bersemangat mengikuti Ujian Nasional (UN) yang digelar serentak hari ini.

Soalnya sih tidak terlalu susah, karena selama sakit kan saya tetap belajar. Pokoknya saya mau lulus tahun ini

Namun Rahardian tidak bisa bergabung bersama teman-teman sekolahnya yang lain untuk mengerjakan soal-soal pelajaran Bahasa Indonesia di ruangan kelas. Demi kenyamanannya, Rahardian harus mengerjakan soal-soal UN itu di ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).   

Sebelum mengikuti UN, Rahardian mengaku terpaksa tidak mengkonsumsi obat penahan rasa sakit yang biasa ia minum. Dikhawatirkan efek samping obat tersebut justru menyebabkan ia mengantuk dan tidak konsentrasi mengerjakan soal.

Siswa Inklusi Sulit Pahami Soal Bergambar

Ayah Rahardian, Ismajana (60), menjelaskan, anak keduanya itu mengalami patah tulang punggung saat bermain futsal dekat rumah di RT 04/09 Kelurahan Lagoa, Koja, Jakarta Utara, sekitar bulan Desember 2013 lalu. Namun karena tidak dirasakan, Rahardian tetap bersekolah seperti biasa hingga Kamis (16/1) lalu.

"Sebelumnya hanya sakit-sakit bagian punggung dan kadang demam saja. Baru Kamis (16/1), Rahardian badannya panas tinggi serta badannya tidak bisa digerakkan," ujar Ismajana, Senin (14/4).

Setelah dibawa ke RSUD Koja, diketahui, tulang punggung ruas ketiga dan keempat patah sehinga bertumpuk. Selain itu syaraf di bagian punggungnya juga terjepit. Untuk menahan sakit, sehari-harinya, anak kedua dari tiga bersaudara itu diberi obat penahan sakit.

Sejak divonis oleh dokter, Rahardian dirawat dirumah dan tidak dapat datang ke sekolah. Sedangkan untuk materi pelajaran, pihak sekolah mendatangkan guru secara periodik dan mengirim materi melalui internet.

"Memang saya tidak kasih obat penahan sakit karena takut dia ngantuk. Dokter syarafnya mengatakan, sehabis UN ini Rahardian akan di cek up lagi. Kalau memang dibutuhkan, punggungnya akan dioperasi dan dipasang pen untuk menyangga," tandasnya.

Sementara itu, Rahardian mengaku, tetap bersemangat mengerjakan soal-soal yang diberikan. Ia rela menahan sakit karena bertekad untuk lulus bersama rekan-rekan seangkatannya.

"Soalnya sih tidak terlalu susah, karena selama sakit kan saya tetap belajar. Pokoknya saya mau lulus tahun ini," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA 13 Jakarta, Noviola Leni mengatakan, ada dua siswanya yang sakit namun tetap mengikuti UN. Seorang lagi, Aulia Yusuf (17), siswa kelas XII IPA Kelas Internasional, harus dirawat dan mengerjakan soal UN di RS Islam Cempaka Putih, karena operasi usus buntu.

"Seluruhnya ada 243 siswa yang mengikuti UN. Terdiri dari 91 orang siswa  kelas IPS dan 152 siswa kelas IPA," ujar Noviola.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Pemprov DKI Kembali Raih Penghargaan dari Kemendag

    access_time18-11-2024 remove_red_eye3661 personFolmer
  2. Camat Duren Sawit Sosialisasikan Pilkada di KBT

    access_time16-11-2024 remove_red_eye1062 personNurito
  3. Derai Hujan Masih Membasahi Jakarta Hari Ini

    access_time17-11-2024 remove_red_eye907 personTiyo Surya Sakti
  4. Pj Gubernur Teguh Pastikan Jakarta Aman, Stabil dan Terkendali

    access_time20-11-2024 remove_red_eye906 personFolmer
  5. Hujan Ringan Basahi Jakarta di Akhir Pekan

    access_time16-11-2024 remove_red_eye874 personNurito