You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Kelurahan Jagakarsa Manfaatkan Halaman Kantornya Untuk Budi Daya Maggot
.
photo Tiyo Surya Sakti - Beritajakarta.id

Kelurahan Jagakarsa Beri Contoh Positif Lewat Budi Daya Maggot

Pihak Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan melakukan budi daya maggot di kantor Kelurahan setempat. Budi daya ini dilakukan sebagai contoh kepada warga terkait upaya mengurangi sampah sejak dini.

"Mengatasi persoalan sampah"

Lurah Jagakarsa Muhammad Hasan mengatakan, sejak tahun 2021 lalu sebenarnya pihaknya telah melakukan inovasi pengolahan sampah dapur atau sisa makanan dengan melakukan budi daya maggot atau larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF). Sehingga, sering disebut maggot BSF.

"Budi daya maggot dapat dilakukan untuk mengatasi persoalan sampah di lingkungan masyarakat. Adanya budi daya maggot ini kita harapkan bisa mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPST Bantar Gebang," ujarnya, Kamis (13/2).

Budi Daya Maggot Digencarkan Atasi Persoalan Sampah di Cipete Selatan

Hasan menjelaskan, maggot dapat mengonsumsi sampah dapur hingga 35 hingga 50 kilogram per harinya. Tentunya jika dihitung dalam sebulan, jumlahnya bisa lebih banyak lagi sampah yang berkurang.

Menurutnya, saat masyarakat membuang makanan dan sampah ke pekarangan atau tempat pembuangan sampah dan terkubur maka sampah yang berada paling bawah mengalami pembusukan.

"Pembusukan ini membentuk gas metana yang dapat merusak lapisan ozon bumi. Sebab, gas tersebut termasuk gas-gas rumah kaca yang dapat mengakibatkan perubahan iklim," terangnya.

Ia berharap, budi daya ini bisa juga ditiru oleh warga. Pasalnya, selain dapat membantu mengatasi persoalan sampah, budi daya maggot juga dapat menjadi sumber penghasilan.

Sementara itu, Kepala Seksi Perekonomian dan Pembangunan Kelurahan Jagakarsa, Muhammad Ngasri menambahkan, saat ini maggot yang berhasil dibudidayakan di Kelurahan Jagakarsa mencapai 2-3 kilogram per hari.

"Hasil budi daya maggot digunakan untuk pakan ikan lele. Di sini ada Kolam Ketahanan Pangan berukuran 1,5 x 1 x 2 meter. Ada sekitar 1.000 ekor ikan lele di kolam ini," ungkapnya.

Ia menuturkan, dengan adanya budi daya maggot dapat menghemat pengeluaran biaya pakan lele hingga 50 persen. Sehingga, budi daya maggot memang memberikan keuntungan ekonomi.

"Biasanya kami membeli pakan sampai empat karung namun kini hanya dua karung saja," ucapnya.

Saat ini, imbuh Ngasri, sudah ada beberapa pihak yang bersedia menampung maggot hasil budi daya dari Kelurahan Jagakarsa dengan harga Rp 10 ribu per kilogram.

Maggot mengandung protein tinggi, berkisar  30-45 persen. Sehingga, sangat cocok dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti ikan, burung, dan hewan lainnya

"Belum kita jual karena masih difokuskan untuk kebutuhan pakan lele di kolam ikan yang ada di kelurahan," tuturnya.

Hasil panen lele, kata Ngasri, biasa dibagikan kepada warga maupun tenaga Penyediaan Jasa Lainnya Orang Perorangan untuk membangun pemenuhan konsumsi gizi.

"Kita terus sosialisasikan agar warga ikut budi daya maggot. Maggot BSF ini kita bisa jual dalam bentuk segar, kering, telur dari lalat BSF dan produk turunannya seperti tepung maggot, pelet maggot, prebiotik, serta pupuk organik," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Jakarta Kirim 79 Atlet Junior ke Kejurnas Panahan 2025

    access_time26-06-2025 remove_red_eye1278 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Rano Sebut BTN JAKIM 2025 Dorong Promosi dan Perekonomian Jakarta

    access_time29-06-2025 remove_red_eye717 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. UPPKB2T DKI Perkuat Peran Sebagai Laboratorium Rujukan

    access_time26-06-2025 remove_red_eye698 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Pramono Dorong Jakarta Jadi Destinasi Olahraga Kelas Dunia

    access_time29-06-2025 remove_red_eye685 personDessy Suciati
  5. Penampilan UK Royal Marine Band Meriahkan HUT Jakarta

    access_time27-06-2025 remove_red_eye676 personDessy Suciati

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik