Dinas LH Dorong Horeka Proaktif Kelola Sampah Sisa Makanan
Industri hotel, restoran dan kafe (Horeka) di Jakarta didorong untuk lebih proaktif dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste), sehingga tidak berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sekaligus sebagai upaya mendukung keberlanjutan lingkungan hidup.
"Food waste memberikan kontribusi besar terhadap beban sampah,"
Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, pengelolaan sampah mudah terurai, khususnya food waste, memerlukan perhatian serius dari sektor Horeka.
“Food waste memberikan kontribusi besar terhadap beban sampah. Pembatasan jumlah makanan yang disajikan sangat penting agar tidak ada penyia-nyiaan makanan yang berlebihan,” ujarnya, Jumat (24/1).
PHRI Dukung Kewajiban Olah Sampah Makanan bagi Usaha HorekaKepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto menekankan, pentingnya pemilahan sampah mudah terurai, material daur ulang, dan residu dalam sektor Horeka.
Ia menyoroti pentingnya pengelolaan food waste, yaitu makanan yang masih layak konsumsi, namun tidak dikonsumsi karena alasan estetika atau kelebihan stok, serta makanan yang tidak habis termakan.
“Food Waste ini bisa disalurkan ke yayasan sosial atau panti asuhan. Ini langkah kecil yang memberikan dampak besar. Di sisi lain, food waste yang tidak bisa dimanfaatkan akan diolah menjadi kompos atau melalui proses biokonversi menggunakan maggot Black Soldier Fly (BSF)," katanya.
Saat ini, Dinas LH
DKI Jakarta mengoperasikan Jakarta Recycle Centre (JRC) di Pesanggrahan, Jakarta Selatan yang menjadi salah satu fasilitas pengolahan sampah mudah terurai yang dapat dimaksimalkan.Di tempat ini, sampah mudah terurai diolah menjadi kompos dan produk lain melalui teknologi biokonversi.
Asep menyampaikan, evaluasi rutin terhadap praktik pemilahan sampah di sektor Horeka diperlukan untuk memastikan efektivitas pelaksanaannya.
Ia berharap upaya ini mampu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan meningkatkan tingkat daur ulang di DKI Jakarta.
“Target kami, 10-15 persen timbulan sampah Jakarta yang disumbangkan sektor Horeka ini dapat diminimalkan dan tidak berakhir di TPA," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum BPD PHRI DKI Jakarta, Sutrisno Iwantono, menegaskan komitmen sektor Horeka untuk mendukung upaya pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
“Isu lingkungan hidup telah menjadi perhatian global. Kami berkomitmen untuk mematuhi prinsip-prinsip pengelolaan yang ramah lingkungan tanpa mengabaikan keberlanjutan operasional hotel dan restoran,” ucapnya.
Sebelumnya pada Rapat Kerja Badan Pimpinan Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia yang diikuti oleh 370 anggotanya, PHRI DKI Jakarta menyatakan kesiapannya bersinergi dengan pemerintah untuk mengatasi tantangan lingkungan.
“Saya berharap bahwa langkah konkret dalam pengelolaan sampah mudah terurai dapat meningkatkan daya saing sektor Horeka di Jakarta sebagai destinasi pariwisata global,” tandasnya.