Pemprov DKI Jalin Kerja Sama dengan Universitas Nottingham
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta secara resmi menjalin kerja sama dengan Universitas Nottingham melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI) di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (4/6).
"M
embawa manfaat bagi Jakarta,"
Penandatanganan Letter of Intent ini menjadi langkah penting untuk mewujudkan visi jangka panjang Jakarta menuju 20 kota terbaik dunia dalam 20 tahun mendatang.
Pemkot Jakpus Siap Bersinergi dengan Pemkot Xi'an TiongkokGubernur DKI Jakarta, Pramono Anung berharap kerja sama di bidang riset dan pengembangan ini membawa manfaat besar bagi Jakarta.
"Mudah-mudahan dalam kerja sama ini, dalam banyak hal, terutama untuk research and development dan sebagainya, membawa manfaat bagi Jakarta," ujar Pramono.
Pramono melanjutkan, Jakarta menjadikan London sebagai tolok ukur untuk menjadi kota global, mengingat peringkat Jakarta saat ini yakni 74, sedangkan London berada di nomor 2.
"Mudah-mudahan ini awal yang baik," ucapnya.
Pramono berharap, kerja sama ini bisa meningkatkan kapasitas sumber daya manusia Jakarta melalui peningkatan riset dan pengembangan. Selain itu, Pemprov DKI juga akan memberikan kesempatan bagi generasi muda Jakarta untuk belajar di Universitas Nottingham.
"Jadi yang paling utama, Jakarta sebagai kota global memang SDM-nya juga harus diperbaiki," katanya.
Sementara itu, UK PM's Trade Envoy to Indonesia & ASEAN, Naz Shah MP menyambut baik atas terjalinnya kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Universitas Nottingham.
"Kerja sama LoI ini merupakan yang pertama kalinya antara Pemprov DKI Jakarta dengan Universitas Nottingham terkait riset dan pengembangan, di mana kerja sama ini sangat penting bagi pendidikan," ujar Naz Shah.
Selain itu, ia juga menyampaikan kebanggaannya karena London TFL (Transport for London) menjadi inspirasi bagi perkembangan transportasi dan peningkatan konektivitas di Jakarta dan wilayah penyangga.
Untuk diketahui, pengeluaran riset penelitian dan pengembangan (litbang) Jakarta saat ini baru mencapai 0,02 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Jumlah lembaga think tank di Jakarta pun masih terbatas, yakni 37 lembaga dibandingkan dengan London yang memiliki lebih dari 120 Lembaga.
Pemprov DKI Jakarta sendiri telah merencanakan penguatan ekosistem riset dan inovasi secara menyeluruh, termasuk melalui kolaborasi dengan universitas internasional untuk memperluas akses dan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Jakarta.