Pramono: Transformasi Jakarta Harus Dilakukan Menyeluruh
Di hadapan anggota dan jajaran pimpinan DPRD, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyatakan bahwa transformasi Jakarta harus dilakukan secara menyeluruh dengan bertumpu pada daya saing ekonomi, keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial.
"Menyatukan keberlanjutan lingkungan, kesejahteraan sosial,”
"Jakarta telah melalui perjalanan panjang hingga menjadi ibu kota negara, dan kini tengah bertransformasi sebagai pusat perekonomian nasional serta kota global,” ujar Pramono saat memberikan sambutan dalam Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Minggu (22/6).
Diungkapkan Pramono, selama 100 hari pertama pemerintahannya, Pemprov DKI telah menjalankan sejumlah program prioritas, antara lain bantuan sosial, pembukaan akses air bersih, transportasi untuk warga di wilayah penyangga serta penguatan layanan bagi lansia dan kelompok rentan.
Harapan Warga di Perayaan HUT ke-498 Kota JakartaKemudian program wisata gratis untuk penerima KJP Plus, revitalisasi kawasan kota, serta pengembangan sistem digital untuk hunian layak sebagai bentuk pelayanan publik yang inklusif dan terintegrasi.
“Transformasi Jakarta bukan sekadar modernisasi. Ini adalah upaya menyatukan keberlanjutan lingkungan, kesejahteraan sosial, dan keterhubungan antar ruang kota,” jelasnya.
Selain aspek fisik dan ekonomi, Pramono menekankan pentingnya menjaga dan merawat budaya lokal. Menurutnya, sebagai kota global, Jakarta tidak boleh tercerabut dari akar budayanya.
Dengan semangat kolaborasi, kami percaya Jakarta akan tumbuh menjadi kota global yang tetap berpijak pada budaya dan kebersamaan,” tegas Pramono.
Di akhir pidatonya, Pramono menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta, DPRD
serta masyarakat Jakarta atas dukungan terhadap arah pembangunan kota.Ia juga mengapresiasi capaian Pemprov DKI yang kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Ini bukan sekadar prestasi administratif, tapi cerminan komitmen bersama menjaga transparansi dan akuntabilitas,” ucapnya.
Pramono pun mengajak semua pihak untuk menjadikan peringatan HUT ke-498 sebagai titik tolak membangun Jakarta yang lebih setara, tangguh, dan berbudaya.
“Dirgahayu Kota Jakarta ke-498,” tandasnya.