Pramono: Peringatan HUT Jakarta, Refleksi Arah Masa Depan
Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Kota Jakarta bukan sekadar perayaan pergantian usia, tapi juga menjadi refleksi perjalanan panjang, tantangan dan arah masa depan Kota Jakarta.
"Jakarta akan meningkatkan daya saing dan memperkuat posisi di panggung dunia,"
Demikian ditegaskan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dalam sambutannya saat memimpin upacara peringatan HUT ke-498 Kota Jakarta di Silang Monas sisi Barat, Minggu (22/6) pagi.
Pramono mengungkapkan, Jakarta telah menapaki perjalanan panjang dari pelabuhan kecil yang bernama Sunda Kelapa, kemudian tumbuh sebagai pusat pemerintahan dan akan bertransformasi sebagai pusat perekonomian nasional dan kota global.
Personel Satpol PP Siap Amankan Rangkaian Kegiatan Perayaan HUT ke-498 Jakarta"Kota ini tidak pernah berhenti bebenah, pembangunan hadir di setiap sudut kota, memperkuat infrastruktur, membentuk wajah baru, dan rumah bagi jutaan orang," ucap Pramono.
Keragaman budaya yang datang dari berbagai penjuru nusantara dan dunia, menurut Pramono, merupakan kekuatan besar bagi Jakarta sebagai kota dinamis penuh warna, manifestasi dan semangat untuk memajukan bangsa.
"DI usianya hampir mencapai 500 tahun, Jakarta akan meningkatkan daya saing dan memperkuat posisi di panggung dunia. Upaya besar sedang diarahkan untuk mengantarkan Jakarta masuk top 50 kota besar dunia," tukasnya.
Ia menjelaskan, visi pembangunan Pemprov DKI Jakarta pada 2025-2029 yakni Jakarta Kota Global dan pusat perekonomian yang berdaya saing, berkelanjutan dan mampu mensejahterakan seluruh warga. Hal ini merupakan arah kebijakan menyeluruh dan terukur tanpa meninggalkan akar budaya dan jati diri.
"Perayaan HUT ke-498 Jakarta mengusung tema Jakarta Kota Global dan Berbudaya yang mencerminkan komitmen pertumbuhan dan transformasi Jakarta sebagai Kota Global selalu berjalan beriringan dengan pelestarian budaya dan kearifan lokal," jelasnya.
Menurut Pramono, budaya menjadi penanda kekhasan Jakarta, sekaligus daya tarik dalam memperkenalkan wajah Indonesia kepada dunia.
"Semangat berkolaborasi, gotong-royong, toleransi, inklusivitas menjadi nilai hidup yang membentuk karakter serta modal bagi Jakarta untuk terus tumbuh dan berkembang menuju kota global yang berkelanjutan," tegasnya.
Upacara yang diikuti ASN, PJLP dan warga Jakarta berlangsung khidmat. Prosesi upacara diawali dengan parade defile peserta, disambung dengan tarian khas Jakarta, lalu menyanyikan Indonesia Raya.
Di akhir upacara, para undangan dan peserta dihibur dengan hiburan musik dari penyayi Rara Idol.