Harga Beras di Pasar Tradisional Mulai Naik
Harga beras di sejumlah pasar tradisonal mulai mengalami kenaikan. Kenaikan harga beras sudah terjadi sejak beberapa hari lalu.
Sejak hari Selasa kemarin harga beras memang sudah naik. Karena dari agennya naik ya kita ikut naik
Wisnu (38), pedagang di Pasar Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat mengatakan, harga beras sejak Selasa kemarin sudah naik. Untuk beras kemasan karung berukuran 10 kilogram (kg) dengan merek dijual seharga Rp 160 ribu. Padahal, Senin (24/8) kemarin harganya masih Rp 150 ribu.
Untuk kemasan dan merek lainnya dan berat yang sama dengan jahitan manual tangan dijual seharga Rp 100 ribu, sebelumnya Rp 90 ribu. Sedangkan untuk jahitan mesin Rp 120 ribu, sebelumnya Rp 115 ribu.
Pasar Induk Beras Cipinang Masih Lengang"Sejak hari Selasa kemarin harga beras memang sudah naik. Karena dari agennya naik ya kita ikut naik," ujar Wisnu, Rabu (26/8).
Akibat kenaikan tersebut, kata Wisnu, jumlah pembeli pun terbilang menurun. Terlebih, kiosnya itu hanya buka dari pukul 05.00-12.00. Sehari maksimal terjual 2 karung beras, ukuran 50 kg.
"Sekarang kita bisa belanja 2 karung beras. Begitu terjual, belum tentu bisa belanja 2 karung lagi karena harganya naik. Paling hanya dapat 1,5 karung," kata Wisnu.
Slamet (40), pedagang beras lainnya mengatakan, untuk beras eceran, yang biasanya harga Rp 8.000 kini naik menjadi 8.500 per kg. Demikian dengan beras lainnya yang semula Rp 9.000, naik menjadi Rp 10 ribu per kg. Sedangkan beras ketan Solo, semula Rp 13 ribu kini menjadi Rp 15 ribu per kg.
"Harga beras memang sudah naik. Bahkan dari pasca Lebaran, harganya naik secara bertahap. Apalagi sekarang dolar terus naik, harga beras jadi ikut naik," ujar Slamet.
Sementara itu, dalam keterangan yang diterima Beritajakarta.com, Asisten Perekonomian Sekda Provinsi DKI, Franky Mangatas Panjaitan menuturkan, harga grosir beras jenis IR I, IR II, dan IR III di Pasar Induk Beras Cipinang pada Minggu ketiga bulan Agustus memang mengalami kenaikan harga, namun tidak signifikan.
Kenaikan harga beras menurutnya, lebih disebabkan jumlah pengeluaran yang lebih banyak dari pemasukan meskipun pasokan normal dengan rata-rata 3.586 ton per hari.