30 Siswa SDN Benhil 12 Ikut Pelatihan Cegah Penularan Rabies
Suku Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Pusat melakukan pelatihan tentang penyakit rabies dan flu burung siswa SDN Bendungan Hilir (Benhil) 12 Pagi, Tanah Abang. Nantinya, siswa tersebut akan menjadi duta cilik pencegahan penyakit rabies dan flu burung.
Rabies adalah penyakit mematikan kalau hewannya sedang sakit. Maka setelah menggigit seminggu kemudian hewannya mati dan korbannya juga bisa ikut meninggal dunia
Kepala SDN Bendungan Hilir 12 Pagi, Hidayat mengatakan, para siswa diberikan pengetahuan untuk menghadapi hewan penyebar rabies (HPR) dan juga penyakit flu burung. Ini sebagai upaya deteksi dini, dan pencegahan penyakit tersebut.
"Rabies adalah penyakit mematikan kalau hewannya sedang sakit. Maka setelah menggigit seminggu kemudian hewannya mati dan korbannya juga bisa ikut meninggal dunia," ujar Hidayat, Rabu (9/9).
86 Hewan Penular Rabies DiamankanMenurut Hidayat, 30 siswa yang mengikuti pelatihan akan menjadi duta penyakit rabies dan flu burung. Diharapkan mereka dapat membantu mensosialisasikan pada teman-teman sekolah, lingkungan rumah maupun masyarakat luas. Mereka juga akan dikirim ke sekolah-sekolah lain di DKI untuk membantu menyosialisasikan.
Kepala Suku Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakarta Pusat, Mulyadi mengatakan, edukasi tentang penyakit rabies dan flu burung sangat penting dilakukan sejak dini. "Kita berikan apresiasi yang tinggi atas launching dokter hewan cilik. Karena keberadaan mereka sangat penting untuk edukasi pada masyarakat luas," ucapnya.
Naila (11), salah satu peserta mengaku senang adanya edukasi tentang hewan rabies. Karena bisa mendapatkan ilmu tambahan selama pelatihan. "Misalnya, jika digigit hewan itu jangan panik. Namun hendaknya pada bagian lukanya langsung disiram air mengalir secepatnya. Setelah itu baru laporkan ke orangtua atau guru kalau baru saja digigit hewan," tandasnya.