You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Labkesda DKI Periksa 713 Sampel Makanan Acara Gubernur
.
photo Nurito - Beritajakarta.id

50 Sampel Urine Atlet Jabar Diperiksa di Labkesda DKI

Laboratorium Kesehatan Daerah (Lakesda) DKI Jakarta, dipercaya untuk melakukan pemeriksaan sampel urine atlet angkat besi dari Provinsi Jawa Barat (Jabar). Adanya kandungan doping dalam urine atlet, akan menjadi rekomendasi penilaian.

Hasil tes doping ini baru ketahuan minggu depan. Karena setiap 20 sampel, baru diketahui hasilnya 5 hari ke depan

Kepala Labkesda DKI Jakarta, Endra Muryanto mengatakan, tes doping atlet asal Jawa Barat rutin dilakukan di Labkesda DKI setiap akan ada kejuaraan atau turnamen. Tes doping untuk menyeleksi atlet jujur dan berprestasi. Mereka yang tidak menggunakan doping, akan diikutsertakan dalam PON 2016 yang akan digelar di Bandung, Jawa Barat.

"Hasil tes doping ini baru ketahuan minggu depan. Karena setiap 20 sampel, baru diketahui hasilnya 5 hari ke depan," ujar Endra Muryanto, Jumat (2/10).

Ahok Ingin Atlet DKI Berjaya di Asian Games 2018

Menurut Endra, ada 50 sampel urine yang diajukan oleh Persatuan Angkat Besi Indonesia (PABSI). Dan baru diberikan pada Kamis (1/10) kemarin.

Endra mengatakan, pemeriksaan urine terbagi dalam dua jenis. Yakni tes hanya untuk kegiatan pelatihan, hasilnya baru diketahui setelah 5 hari. Kemudian tes urine untuk pertandingan, hasilnya diketahui 10 hari kemudian.

"Karena lebih banyak senyawa yang diperiksanya sehingga butuh waktu lebih lama. Karena yang dikirim dari Bandung saat ini untuk pelatihan maka hasilnya baru diketahui 5 hari," tuturnya.

Sesuai standar internasional, lanjut Endra, sampel urine atlet yang diambil selalu dalam dua botol. Standarnya, setiap pengambilan urine harus 90 mililiter dan langsung dimasukkan ke dalam botol merk Fersafak, produksi Jerman. Untuk botol A berisi 50 mililiter dan botol B 25 mililiter. Selebihnya untuk pemeriksaan di lapangan, untuk mengecek senyawa PH. Di botol A, jika hasilnya positif mengandung doping maka akan disimpan selama 3 bulan.

Biaya tes doping ini sesuai dengan retribusi daerah yang ditetapkan Pemprov DKI. Untuk tes doping pelatihan, setiap sampelnya dikenakan biaya Rp 700 ribu. Sedangkan untuk kompetisi atau pertandingan dikenakan biaya Rp 1,6 juta. "Ya itu, karena lebih banyak senyawa yang diperiksanya," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. 14.485 Wisatawan Telah Kunjungi Kepulauan Seribu

    access_time03-04-2025 remove_red_eye895 personAnita Karyati
  2. Wagub Rano Sapa Pengunjung Acara Lebaran di Jakarta

    access_time05-04-2025 remove_red_eye834 personBudhi Firmansyah Surapati
  3. Arus Balik di Terminal Kampung Rambutan Meningkat

    access_time04-04-2025 remove_red_eye731 personNurito
  4. 34.950 Pemudik Tiba di Stasiun Senen dan Gambir Hari Ini

    access_time04-04-2025 remove_red_eye724 personBudhi Firmansyah Surapati
  5. ASN Pemprov DKI dan Warga Padati Open House Lebaran Wagub Rano

    access_time01-04-2025 remove_red_eye701 personFolmer

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik