You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Dua Bocah Pondok Kelapa Diduga Terkena Gizi Buruk
.
photo Nurito - Beritajakarta.id

Dua Bocah Pondok Kelapa Diduga Terkena Gizi Buruk

Dua bocah warga Kampung Gandaria, RT 01/07, Kelurahan Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, diduga menderita gizi buruk. Berat badan kedua bocah dari keluarga tak mampu ini sangat tidak proporsional dan tak sesuai dengan seusianya. Dari dua bocah itu, satu di antaranya kini dirawat ke RS Islam Pondok Kopi.

Kalau kemarin sih katanya gejala gizi buruk. Tapi tidak dirawat dan alhamdulillah anaknya masih mau makan walau hanya sedikit

Informasi di lapangan, dua bocah yang diduga terkena gizi buruk itu adalah, SEDP (4) berat badan 11 kilogram dan N (3,5) berat badan 9,5 kilogram. Kedua bocah ini sempat mengalami demam tinggi tiga pekan lalu. Nafsu makan kedua bocah ini juga sangat kurang.

Rini (33), ibunda Nadine mengatakan, anaknya sudah pernah dibawa ke puskesmas kelurahan dan kecamatan. Hasil diagnosa sementara, anaknya mengalami kekurangan gizi. Namun anaknya tidak sampai dirawat di rumah sakit. Isteri dari Joko Prasetyo (38), juga sudah rutin memeriksakan anaknya ke posyandu setempat.

Dua Pasien Gizi Buruk akan Diberikan Perawatan Maksimal

"Kalau kemarin sih katanya gejala gizi buruk. Tapi tidak dirawat dan alhamdulillah anaknya masih mau makan walau hanya sedikit," ujar Rini, saat dijumpai di rumahnya, Senin (9/11).

Lain halnya SEDP atau akrab disapa Tyo. Anak kedua dari pasangan Rakijan (47) dan Ester (46), langsung dibawa ke RS Islam Pondok Kopi. Tyo dijemput oleh Lurah Pondok Kelapa, Siska Leonita, pada pukul 12.00 dan dibawa ke Puskesmas Kecamatan Duren Sawit.

Untuk penanganan lebih lanjut, bocah ini langsung dirujuk ke RS Islam Pondok Kopi pada pukul 14.00. Saat ini Tyo dirawat inap di kamar 2111 ruang An-Nissa 2.

Ester menuturkan, belum mengetahui anaknya mengidap penyakit apa. Sebab hingga pukul 18.00 Tyo belum diperiksa tim medis. Tyo hanya diinfus oleh perawat jaga di rumah sakit tersebut.

Sebelumnya, kata Ester, anaknya sempat diperiksa di puskesmas dan diduga terkena penyakit demam berdarah. "Saya belum tahu penyakitnya apa karena  belum diperiksa dokter. Tadi dibawa ke sini oleh ibu lurah," ujar Ester.

Disebutkan, Tyo sebenarnya sudah lama mengalami sakit. Tapi karena kekurangan biaya, mereka tak membawa anaknya berobat ke rumah sakit atau puskesmas. Suaminya bekerja sebagai kuli bangunan yang penghasilnnya tidak tetap. Ia sendiri sebagai buruh cuci dengan penghasilan Rp 500 ribu per bulan.

Penghasilan mereka hanya cukup untuk makan dan membayar kontrakan yang dibayarnya Rp 500 ribu per bulan. Belum lagi harus membiayai sekolh anak pertamanya, Yusea (11) yang duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar.

Camat Duren Sawit, Abu Bakar mengaku, sudah mendapat laporan soal dua warganya yang diduga terkena penyakit gizi buruk. Dia menyatakan, sudah memerintahkan Lurah Pondok Kelapa untuk menindaklanjutinya.

"Duga awalnya memang terkena penyakit gizi buruk. Namun untuk memastikannya menunggu hasil pemeriksaan medis tim dokter yang menanganinya," tandas  Abu Bakar.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Salip Jatim, Jakarta Pimpin Perolehan Medali Emas PON XXI

    access_time14-09-2024 remove_red_eye1214 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Klasemen Sementara PON XXI, Jakarta Terus Bayangi Jawa Timur

    access_time13-09-2024 remove_red_eye1090 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Warga Serbu Pasar Murah di Kelurahan Dukuh

    access_time18-09-2024 remove_red_eye1038 personNurito
  4. Ini Penerima DTKJ Award 2024

    access_time19-09-2024 remove_red_eye829 personTiyo Surya Sakti
  5. Heru Harap Transportasi Publik Jakarta Terintegrasi Menyeluruh

    access_time17-09-2024 remove_red_eye771 personBudhi Firmansyah Surapati