You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
alah satu agenda yang dibahas dalam pertemuan itu soal pasokan daging sapi yang diimpor dari Austral
Wakil Gubernur DKI, Basuki T Purnama menggelar pertemuan dengan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty di Balaikota, Rabu (7/5). S.
photo doc - Beritajakarta.id

Basuki: Petugas Kebersihan 9.000, Jakarta Masih Kotor

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mendata ulang jumlah petugas kebersihan di ibu kota. Berdasarkan laporan dari Dinas Kebersihan DKI, total petugas mencapai 8.000-9.000 orang. Namun Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama menyangsikan jumlah tersebut. Pasalnya, di beberapa sudut kota masih terlihat kotor dan ada tumpukan sampah.

Gila petugas kebersihan 8.000 sampai 9.000, tapi Jakarta nggak bersih kan lucu

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan, harus ada pengecekan ulang terhadap jumlah petugas kebersihan. Jangan sampai nanti ada yang mengaku-aku sebagai petugas kebersihan, mengingat honor yang dibayarkan jumlahnya cukup besar yakni sesuai dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar Rp 2,4 juta.

"Soalnya perlu dicek juga, itu honorer betulan apa enggak. Karena sama saja seperti CPNS, nah ini tiba-tiba ngaku orang kebersihan. Kalau jumlahnya 8.000 sampai 9.000 benar nggak apa-apa. Tapi kalau sudah kumpul harus tahu kerjanya. Gila petugas 8.000 sampai 9.000, tapi Jakarta nggak bersih kan lucu," kata Basuki, Kamis (8/5).

150 Petugas Kebersihan Mogok, Sampah Menumpuk

Dirinya meminta kepada Dinas Kebersihan untuk telili dalam mengecek jumlah petugas kesersihan. Kalau perlu, lanjut Basuki, setiap petugas jelas ditempatkan untuk membersihkan lokasi tertentu. Sehingga mudah untuk mengontrolnya. "Ya misalnya Basuki nanti dia tanggung jawab di jalan mana," ucapnya.

Selain itu, jumlah pegawai juga berkaitan dengan pembayaran honor. Karena mulai saat ini pembayaran melalui Bank DKI. Masing-masing petugas akan dilengkapi dengan kartu ATM. "Jadi yang Januari dan Februari itu ditalangi perusahaan. Karena waktu itu Pemprov APBD-nya telat. Kalau bulan sekarang sudah enggak tunai," ujarnya.

Kendati demikian, memang belum semua petugas dibayarkan honornya, seperti yang ada di Jakarta Utara. Karena pembayaran dilakukan secara bertahap sejalan dengan pengecekan yang dilakukan. "Daerah Jakarta Utara itu memang belum selesai, makanya kita harus tahu. Apa susahnya daftar di bank. Orang bank DKI itu senang kok dapat nasabah. Ya tunggu saja bulan ini. Minimal bulan depan pasti sudah pakai ATM," katanya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1454 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Pemprov DKI Tetapkan UMSP 2025, Ini Rinciannya

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1379 personFolmer
  3. Operasi Modifikasi Cuaca Efektif Kurangi Curah Hujan di DKI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1288 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1262 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Pemprov DKI Raih Penghargaan Indeks Reformasi Hukum dari Kementerian Hukum RI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1129 personFolmer