21 Orang Terjaring Razia Preman di Kalideres
Aksi premanisme yang belakangan ini kembali marak, membuat Polsek Metro Kalideres, Jakarta Barat menggelar razia di Terminal Kalideres . Razia preman ini untuk meningkatkan rasa aman masyarakat serta banyaknya laporan berupa keluhan dari masyarakat.
Razia tersebut kami lakukan untuk merespon laporan masyarakat yang resah karena banyaknya preman dan pengamen
Di kawasan Terminal Kalideres, petugas melakukan penyisiran ke seluruh sudutnya. Setiap orang yang dicurigai sebagai preman diminta menunjukkan identitasnya. Jika tidak dapat menunjukkan identitas, mereka digelandang ke kantor polisi untuk didata. Hasilnya, petugas berhasil mengamankan 21 orang yang diduga preman.
Kapolsek Metro Kalideres, Kompol Juang Andi Priyanto mengatakan, razia tersebut dilakukan karena banyaknya laporan dari masyarakat, jika di Terminal Kalideres banyak preman yang ulahnya meresahkan. Karena tidak jarang dalam menjalankan aksinya, mereka melakukan pemerasan dan pemaksaan terhadap masyarakat pengunjung terminal.
Diduga Bocor, Razia Hanya Temukan Puntung Rokok"Razia tersebut kami lakukan untuk merespon laporan masyarakat yang resah karena banyaknya preman dan pengamen. Dalam razia tersebut kami amankan sebanyak 21 orang preman dan pengamen," kata Juang Andi Priyanto, Sabtu (10/5).
Juang mengharapkan, razia yang digelar pihaknya mampu menekan jumlah preman dan pengamen yang berkeliaran di terminal itu. "Keberadaan para premandan pengamen itu kalau dibiarkan akan terus bertambah banyak. Kiranya dengan mereka kami tangkap, kondisi terminal jadi kondusif bagi masyarakat pengunjung terminal," tegas Juang.
Buyung (32), salah seorang preman yang ditangkap saat razia, berkilah kalau dirinya hanya calo. "Memang saya tidak punya identitas KTP, tapi saya bukan preman, saya hanya calo," tandas pria yang mengaku sudah lima tahun di terminal tersebut.