Warga Diminta Waspadai Ayam Tiren
Menjelang Hari Natal dan Tahun Baru 2016, masyarakat diminta untuk berhati-hati dan lebih teliti dalam membeli daging ayam untuk kebutuhan sehari-hari. Apalagi sampai membeli daging bangkai yang dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan.
Harus diwaspadai, bukan hanya formalin saja yang menjadi masalah, penjualan ayam tiren atau ayam busuk juga masih kerap beredar
Di sejumlah pasar tradisional di Jakarta Pusat, disinyalir masih ada sejumlah pedagang nekat menjual ayam tiren.
"
Harus diwaspadai, bukan hanya formalin saja yang menjadi masalah, penjualan ayam tiren atau ayam busuk juga masih kerap beredar ," kata Muljadi, Kepala Suku Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Pusat di Pasar Palmerah, Senin (14/12).Peredaran Ayam Tiren Resahkan Warga JatinegaraMenurut Muljadi, ada sejumlah ciri untuk membedakan ayam potong normal dengan ayam tiren. Salah satunya dari bekas potongan lehernya.
"Kalau ayam tiren bekas potongan lehernya pasti rata, kalau ayam normal pasti bergelombang karena meronta saat dipotong," ujar Muljadi.
Kepala Seksi Peternakan Suku Dinas KPKP Jakarta Pusat, Hasudungan Sidabalok menambahkan, ciri lainnya yang bisa dilihat masyarakat melalui pembuluh darah di sayap ayam.
"Kalau ayam tiren pembuluh darahnya pasti merah kehitaman, kalau ayam potong normal pasti tidak karena darahnya mengalir keluar saat dipotong," jelas Hasudungan.
Saat ini, menurut Hasudungan, di Pasar Palmerah merupakan salah satu pasar yang masih sering ditemukan ayam yang dicampur formalin dan kimia berbahaya lainnya. Sehingga pihaknya mengimbau masyarakat agar selalu lebih teliti sebelum membeli.