Fokus Urus Jakarta, Basuki Tak Jadi Jurkam
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memastikan tidak akan menjadi juru kampanye (jurkam) pasangan bakal calon presiden-wakil presiden (capres - cawapres), Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Sebab, DPP Partai Gerindra telah memberi instruksi untuk Basuki agar tetap fokus mengurus Jakarta.
Seluruh pejabat daerah memang akan jadi tim sukses, kecuali DKI, karena saya kan sudah diwakafkan
"Seluruh pejabat daerah memang akan jadi tim sukses, kecuali DKI, karena saya kan sudah diwakafkan," kata Basuki di Balaikota, Jumat (23/5).
Menurut Basuki, jurkam pasangan Prabowo-Hatta untuk wilayah ibu kota adalah Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Mohammad Taufik. "Aku enggak ada di tim sukses. Kalau di DKI yang jadi ketua timnya nanti Pak Taufik," ujarnya.
Kantongi Cuti, Besok Jokowi Jadi Jurkam di BantenMantan Bupati Belitung Timur ini mengaku, dirinya tidak perlu ikut turun membela Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo yang sedang bertanding memperebutkan kursi RI-1. Pasalnya, dari kaca mata Basuki, citra mantan Panglima Kostrad itu sudah baik di mata publik.
"Citranya Pak Prabowo sudah baik. Apa yang mau diurus? Kalau kita bicara strategi politik, Pak Prabowo tidak perlu dibela. Kenapa ? Sudah sering dicaci maki, diserang sejak sekitar 5-10 tahun lalu, diulang-ulang itu-itu melulu, udah kebal, udah aman, masih laku," ungkapnya.
Menurut Basuki, elektabilitas Prabowo pun terus menunjukkan peningkatan walaupun kerap diserang selama 10 tahun terakhir. Untuk itulah dia optimis masyarakat saat ini tidak akan terpengaruh dengan berbagai kampanye hitam yang dialamatkan ke mantan Danjen Kopassus itu.
"Sudah basi, Bos, caci makinya. Hujatan orang, tuduhan orang, sudah nggak ada lagi barang baru. Sepuluh tahun fitnah itu-itu melulu. Lima Tahun yang lalu ikut cawapres nyelanya juga sama dengan sekarang. Orang udah nggak percaya sebetulnya," tuturnya.
Namun, Basuki justru sebaliknya khawatir dengan serangan yang ditujukan kepada pimpinannya, Gubernur DKI, Joko Widodo. "Justru yang bahaya Pak Jokowi dong, orang bersih dan bagus, masyarakat cari-cari fitnahnya. Kalau masyarakat percaya kan bahaya waktu begitu pendek," pungkasnya.