Perbaikan Jalan di DKI Harus Efektif dan Efisien
Dinas Bina Marga DKI Jakarta diminta evaluasi bahan yang dipakai untuk perbaikan jalan di Ibukota. Sehingga umur jalan bisa lebih lama serta tahan terhadap perubahan cuaca.
Jadi ini evaluasi. Kalau kita kerja di Jakarta ini,
sekali pukul selesai terus
"Memang ada beberapa kawasan yang memang selalu bolong karena kondisinya itu ngantong. Begitu kena air itu pasti kena (berlubang)," ujar Djarot Saiful Hidayat, Wakil Gubernur DKI Jakarta, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (2/3).
Selain itu, Djarot juga meminta Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) D
KI memperketat pengawasan kendaraan bermuatan berat yang melintasi jalanan Jakarta. Sebab, selain genangan air, indikator jalan berlubang imbas dari kendaraan bermuatan berat melintasi jalan yang tak sesuai dengan tonase dari kendaraan.Djarot Ingin JMW 2016 Ada Kompetisi Digital Pelajar
"Bobot kenadaraan juga ya. Kayak di jalur busway, beberapa hancur. Maka di jalur busway, aspal saja tidak cukup, dia harus di beton. Program beton itu harus betul-betul supaya tidak berulang-ulang," ucap Djarot.
Jalan di Ibukota, lanjut Djarot, seharusnya dapat bertahan lima hingga sepuluh tahun kedepan usai diperbaiki. Untuk mendukung itu, seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang bersinggungan dengan perbaikan jalan harus mengubah cara pikir yang lama. Dimana, cara pikir yang lama itu orientasinya hanya proyek.
"Jadi ini evaluasi. Kalau kita kerja di Jakarta ini sekali pukul selesai terus. Kemudian bisa jangka waktunya panjang, tidak kebiasaan masa lalu, hampir setiap tahun bongkar pasang. Kalau masa lalu diharapkan seperti itu karena orientasi pada proyek. Sekarang nggak bisa lagi, harus sekali tuntas dan tahan lama," tandasnya.