Warga Halim Minta Kali Cipinang Dinormalisasi
Warga di tiga RW di Kelurahan Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menormalisasi Kali Cipinang.
Warga sudah mengusulkan berkali-kali melalui kelurahan agar kali dikerguk namun hingga kini belum pernah ada realisasinya
Mereka meresahkan genangan dengan ketinggian 50-150 sentimeter lingkungannya. Tiga RW ini masing-masing adalah RW 05, 07 dan 08.
Rahmat (50), warga RW 05 menuturkan, lebih dari 10 tahun wilayahnya kerap menjadi langganan banjir. Pemicunya kondisi Kali Cipinang yang dangkal karena belum pernah dikeruk. Ia bersama warga lainnya berharap kali Cipinang dikeruk seperti di wilayah lain.
Satu Korban Hanyut di Kali Cipinang Ditemukan"Warga sudah mengusulkan berkali-kali melalui kelurahan agar kali dikerguk namun hingga kini belum pernah ada realisasinya," ujar Rahmat, Jumat (4/3).
Lurah Halim Perdanakusuma, Yuswil Rasyid saat dikonfirmasi membenarkan, RW 05, 07 dan 08 saat ini masih menjadi langganan banjir. Aspirasi warga sudah disampaikan ke pihak Sudin maupun Dinas Tata Air DKI. Namun, hingga kini belum ada jawaban.
Banjir biasanya menggenang di 17 RT dan 3 RW. Adapun rumah jumlah KK yang terdampak mencapai 1500 KK.
"Kali Cipinang ini kali alam belum ada tanggulnya. Harusnya memang dinormalisasi. Kami juga sudah usulkan sejak lima tahun lalu ke sudin dan Dinas Tata Air tapi belum ada responnya," tandasnya.
Untuk meminimalisir genangan, pihaknya sudah mencoba bersurat untuk meminjam eskavator ke Sudin Kebersihan Jakarta Timur. Namun hingga kini juga belum direspon. Jika ada alat berat, pihaknya akan mengeruk Kali Cipinang.