Laju Kendaraan di Kota Tua akan Diperlambat
Laju kendaraan di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat akan diperlambat. Hal itu sesuai dengan konsep yang diajukan oleh arsitek Budi Lim untuk revitalisasi kawasan Kota Tua.
Sistem itu adalah untuk membuat laju kendaraan lebih perlahan, jadi tidak menjadi perlintasan seperti sekarang dimana kendaraan lewat dengan cepat
Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua, Norviadi S Husodo mengatakan, konsep penataan kawasan Kota Tua dilakukan dengan traffic calming system. Sehingga nantinya akan ada rekayasa lalu lintas di sekitar kawasan itu.
"Sistem itu adalah untuk membuat laju kendaraan lebih perlahan, jadi tidak menjadi perlintasan seperti sekarang dimana kendaraan lewat dengan cepat," kata Norviadi, Jumat (4/3).
Revitalisasi Kawasan Kota Tua Gunakan Dana CSRDia menambahkan selain arus lalu lintas, penataan juga akan dilakukan di beberapa bidang. Seperti taman, sungai, hingga pedagang kaki lima (PKL). "Jadi diatur semuanya mulai dari rekayasa lalu lintasnya, diatur lighting system, tamannya, dibersihkan kalinya. Intinya secara keseluruhan revitalisasi akan dibuat jadi bagus," ucapnya.
Alternatif lainnya, lalu lintas di kawasan Kota tua ditutup total. Namun jika hal itu dilakukan perlu kajian lebih mendalam lagi. Sementara yang diperbolehkan lewat untuk angkutan umum seperti Commuter Line, bus Transjakarta, atau bus pariwisata.
"Disetop itu bisa jadi alternatif. Tapi ada kajian lain, apakah ketika akan distop semua, lalu lintas ke sana dihalangi atau diputar lebih jauh. Itu ada plus minus yang harus dipikirkan," tandasnya.