You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
metro mini dan motor lawan arus sebabkan kesemberawutan di bawah flyover pondok kopi
.
photo Jhon Syah Putra Kaban - Beritajakarta.id

Lalu Lintas di Kolong Flyover Pondok Kopi Semrawut

Kesemerawutan dan kemacetan di kawasan Jl I Gusti Ngurah Rai, tepatnya di kolong flyover Pondok Kopi, Jakarta Timur, dikeluhkan warga. Mereka meminta Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan petugas Polantas menindak tegas awak Metromini dan pengendara sepeda motor yang tidak disiplin.

Perselisihan sering terjadi antara sesama pengendara motor karena sering bersenggolan

Kesemrawutan itu lebih sering diakibatkan awak angkutan umum yang tidak disiplin. Mereka ngetem di tikungan atau bahkan banyak Metro Mini melawan arus putaran di bawah kolong flyover Pondok Kopi. Belasan aramada Metromini T47 jurusan Pondok Kopi-Cempaka Putih bahkan menggunakan dua jalur untuk ngetem.

Selain itu, ratusan pegendara sepeda motor setiap hari pun nekat melawan arus dari Jl Penggilingan ke arah Jl I Gusti Ngurah Rai atau sebaliknya. Selain membahayakan pengguna jalan lain, sikap tidak tertib berlalulintas ini juga menimbulkan kemacetan parah, terutama pada jam masuk dan pulang kerja.

Banyak Pemotor Nekat Lawan Arah di Jl Dewi Sartika

“Perselisihan sering terjadi antara sesama pengendara motor karena sering bersenggolan,” ujar Demen (42), warga Penggilingan, Jakarta Timur, Rabu (11/6).

Menurut Demen, banyaknya pemotor yang melawan arus di jalan tersebut lantaran mereka lebih memilih jalan pintas. Pasalnya untuk memutar balik jaraknya relatif jauh, yakni di kolong flyover Pulo Gebang, dekat kantor Walikota Jakarta Timur.

“Pemotor harus memutar di sisi jalan tol yang jaraknya sangat jauh. Sehingga pemotor nekat saja lawan arus,”  ujarnya.

Sementara itu, Parlin (47), warga yang setiap hari melewati putaran  kolong flyover Pondok Kopi mengaku, nyaris tertabrak Metromini yang memutar melawan arus. “Seharusnya Dinas Perhubungan tanggap terhadap hal ini, karena sering adanya tabrakan. Jangan sampai ada korban baru ada tindakan," tandasnya.

Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, Benhard Hutajulu mengatakan, sebenarnya sudah sangat sering dilakukan razia dan penertiban di kawasan tersebut. Rambu lalu lintas juga sudah cukup dipasang. “Angkutan umum sering diparkir, sementara sopirnya entah ke mana,” katanya.

Benhard juga menyebutkan sudah dilakukan sosialisasi oleh petugas di lapangan terkait dengan penegakan peraturan. Dia juga menyebutkan akan meningkatkan pengawasan di lapangan. “Kita akan tingkatkan pengawasan di lapangan dan penindakan bagi pelanggar peraturan,” tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1440 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Pemprov DKI Tetapkan UMSP 2025, Ini Rinciannya

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1353 personFolmer
  3. Operasi Modifikasi Cuaca Efektif Kurangi Curah Hujan di DKI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1271 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1224 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Pemprov DKI Raih Penghargaan Indeks Reformasi Hukum dari Kementerian Hukum RI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1114 personFolmer