Donor Darah di Jaktim Sepi Peminat
Kepedulian pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Jakarta Timur untuk mendonorkan darahnya ternyata masih rendah. Padahal kebutuhan pasokan darah untuk warga ibu kota selama bulan Ramadhan diprediksi meningkat. Akibatnya, Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta sering kekurangan stok darah.
Memang tidak banyak masyarakat atau pegawai Pemkot JakartaTimur yang tertarik untuk ikut donor darah. Kita menargetkan 100 orang pendonor, tapi biasanya maksimal hanya 90 orang pendonor
Dari belasan ribu orang pegawai di Pemkot Jakarta Timur, ternyata kurang dari 90 orang yang mengikuti aksi donor yang diselenggarakan Kantor Kepegawaian Kota (K3) dan PMI Jakarta Timur di ruang serbaguna lantai 1 Kantor Walikota Jakarta Timur, Rabu (11/6).
Kepala Bidang Kesra dan Pensiun Kantor Kepegawaian Kota Jakarta Timur, HM Sukar mengaku, sudah melakukan sosialisasi kegiatan donor darah ini. Bahkan sebanyak 200 undangan sudah disebar ke seluruh unit kerja perangkat daerah (UKPD), kelurahan, kecamatan dan kantor Kodim setempat.
Bulan Dana PMI Jaksel Capai Rp 4,2 M"Memang tidak banyak masyarakat atau pegawai Pemkot JakartaTimur yang tertarik untuk ikut donor darah. Kita menargetkan 100 orang pendonor, tapi biasanya maksimal hanya 90 orang pendonor," kata Sukar.
Sukar mengatakan, pihaknya akan rutin menggelar kegiatan serupa dengan harapan Jakarta Timur tidak kekurangan stok darah. "Banyak saudara kita yang membutuhkan darah, seperti untuk operasi atau korban kecelakaan. Jadi dengan ketersediaan darah penanganannya bisa lebih cepat," paparnya.