You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Warga RW 4 Kalianyar Keluhkan Pungli di LPS
.
photo doc - Beritajakarta.id

Warga Kalianyar Keluhkan Pungli LPS

Petugas kebersihan kami setiap buang sampah ke LPS wajib bayar Rp 5.000 per gerobak. Tolong diberantas punglinya

Warga 04, Kelurahan Kalianyar mengeluhkan praktik pungutan liar yang terjadi di areal lokasi pembuangan sampah (LPS) Kalianyar. Pasalnya, petugas kebersihan lingkungan dikenakan biaya sebesar Rp 5000 per gerobak sampah saat hendak membuang sampah di areal LPS.

"Petugas kebersihan kami setiap buang sampah ke LPS wajib bayar Rp 5.000 per gerobak. Tolong diberantas punglinya," tegas Ketua RW 04 Kalianyar, Slamet, Jumat (1/4).

Sudin Kebersihan Jaktim Usut Dugaan Pungli PHL

Mendengar aspirasi warga, Asisten Pemerintah DKI Jakarta, Bambang Sugiyono langsung meminta Dinas Kebersihan membersihkan praktik pungli di LPS Kalianyar, Jakarta Barat.

"Tidak ada kutipan dari petugas LPS. Kalo masih ada minta lurah yang bertanggung jawab. Saya minta Dinas Kebersihan briefing semua petugas LPS," tegasnya.

Sementara Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji menambahkan, segera menindaklanjuti pengaduan warga. Pihaknya akan menyelidiki apakah ada praktik pungli.

"Kami akan selidiki. Jika terbukti, kita siapkan sanksi tegas," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Puskesmas Mampang Prapatan Wakili Jaksel di Lomba Konvensi Mutu Tingkat Provinsi

    access_time05-11-2024 remove_red_eye2276 personTiyo Surya Sakti
  2. Rintik Hujan Diprediksi Basahi Jaksel dan Jaktim di Malam Hari

    access_time30-10-2024 remove_red_eye1267 personTiyo Surya Sakti
  3. Pemprov DKI Adakan Rakor Pilkada Ramah Anak

    access_time29-10-2024 remove_red_eye1225 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. DPRD-Kanwil Kemenag DKI Bahas Sekolah Madrasah Gratis

    access_time29-10-2024 remove_red_eye1079 personDessy Suciati
  5. Pimpinan Dewan-Pj Gubernur DKI Teken MoU KUA-PPAS APBD 2025

    access_time01-11-2024 remove_red_eye1004 personDessy Suciati