Pemindahan Loket Monas untuk Tingkatkan Pengunjung
Keberadaan loket Monas yang selama ini ada di dalam ditengarai menjadi pemicu banyaknya pedagang kaki lima (PKL) berjualan di kawasan tersebut. Rencana pemidahan loket ke pagar depan dan pengunjung akan dikenakan biaya tiket sebesar Rp 5.000, tidak membuat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta khawatir jumlah pengunjung akan menurun. Justru dengan perubahan itu membuat kawasan tersebut menjadi aman dan nyaman sehingga pengunjung pun akan ramai berdatangan.
Kita harus berpikir positif ya. Monas harus tertib, aman dan nyaman. Jika citra tersebut terbentuk, maka akan meningkat orang yang ke sana
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman mengatakan, target Monas adalah harus aman, tertib dan nyaman. Jika hal tersebut dapat diciptakan, maka jumlah orang yang datang akan meningkat.
“
Kita harus berpikir positif ya. Monas harus tertib, aman dan nyaman. Jika citra tersebut terbentuk, maka akan meningkat orang yang ke sana ," kata Arie di Balaikota, Jumat (13/6).PKL Monas Segera DitertibkanLebih lanjut, menurut Arie, mensterilkan kawasan Monas dari PKL bukanlah hal yang tidak mungkin. Pasalnya, hal tersebut pernah dilakukan pada saat festival keraton yang digelar di kawasan Monas beberapa waktu lalu.
"Monas pernah steril dari PKL selama 5x24 jam, pada waktu festival keraton dan masyarakat senang. Jika hal tersebut dilakukan secara konsisten, maka Monas akan jauh lebih baik," ucapnya.
Ia menambahkan, agar Monas tetap steril, jangka pendeknya adalah petugas keamanan bukan dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan harus mempunyai kriteria tertentu, agar tidak terjadi lagi oknum yang mencari keuntungan.
"Harus ditentukan dulu kriteria dari petugas keamanan dan harus terlatih. Apakah dari tentara atau polisi. Itu soal berikutnya. Tapi, kalau petugas keamanan dari PNS, apakah dari Satpol PP, maka sami mawon," tandasnya.