You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
kecelakaan bus sma al huda istimewa tribunnews
kecelakaan bus sma al huda istimewa tribunnews .
photo doc - Beritajakarta.id

Impian Fitri Jadi Guru Kandas di Tanjakan Ciater

Dari SMP, putri saya memang ingin jadi guru. Tapi, nyatanya Allah berkendak lain. Putri saya meninggal dalam kejadian tersebut

Mimpi Febri Fitriyani (16) untuk mengabdikan hidupnya sebagai guru pupus sudah. Putri sulung pasangan Ahmad Yani (44) dan Fianti Mala (43)itu menjadi salah seorang korban kecelakaan lalu lintas di ruas Jl Lembang-Subang, Cicenang, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Bus rombongan study tour SMA Al-Huda yang ditumpangi korban bertabrakan dengan mobil Kijang bernomor polisi T 1118 TK, Selasa (17/6).   

 

Sopir Transjakarta Jadi Tersangka dan Ditahan

Dalam kecelakaan maut tersebut, selain Fitri ada delapan korban lainnya yang meninggal dunia, termasuk sopir dan kondektur bus. Sementara korban yang menderita luka berat sebanyak 15 orang dan luka ringan empat orang. Di dalam bus Aladin yang dikemudikan Dasri diketahui mengangkut 54 orang.

Ditemui di SMA Al-Huda yang berlokasi di Jl Utama Raya No II, Cengkareng, Jakarta Barat, Ahmad, ayah Fitri mengaku tengah menunggu kedatangan putrinya yang diberangkatkan dari RS Ciereng, Subang. Menurutnya, sejak masih di bangku SMP, Fitri yang tercatat sebagai siswi XI IPS 1 SMA Al-Huda ini memang bercita-cita menjadi guru. 

“Dari SMP, putri saya memang ingin jadi guru. Tapi, nyatanya Allah berkendak lain. Putri saya meninggal dalam kejadian tersebut,” ujar Ahmad, Rabu (18/6).

Ahmad mengungkapkan, sebelum Fitri berangkat mengikuti kegiatan study tour, dirinya tidak memiliki firasat apapun. Meski begitu, malam sebelum peristiwa kecelakaan itu  terjadi, dia yang biasanya tertidur pulas, justru sering terbangun. Hal yang sama juga dirasakan istrinya.

“Biasanya anak saya kesehariannya, kalau berangkat sekolah pagi, karena saya mungkin masih tidur jadi dia (Fitri) langsung berangkat saja. Tapi, saat mau berangkat study tour, pagi-pagi tumben nanyain saya dan pamit. Ternyata pamitan tersebut menjadi yang terakhir buat saya,” ucap Ahmad dengan mata berkaca-kaca mengenang putrinya.

Selanjutnya, pria yang berdomisili di RT 08/04, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat ini berencana memakamkan putrinya di Tempat Pemakamam Umum (TPU) Semanan. 

Selain Fitri, delapan korban yang meninggal dunia yakni, Destiana (guru), Angga Praditi Ahmad Rizki (XI IPA 2), Silvi Octaviani (XI IPA 2), Silmi Novia Astiani (XI IPS 3), Ajeng Narulita Hameswari (XII IPA 2), Febri Fitriyani (XI IPS 1), Irwan Syahril (tata usaha), Dasri (sopir) dan Abdurrahman (kondektur).

Sedangkan korban luka berat, Rosmiani (guru), Feni Sulasmi (guru), Yola Dwi Kusumastuti (XI IPS 2), Nur Alena (XI IPS 1), Afdiyah Eka Ariyana (XI IPS 1), Ahmad Hektamiar (XI IPS 2), Transi Zulfikar Yusuf (XI IPS 1), Muhamad Reza Pahlevi (XI IPS 1), Putri Utami (XI IPS 1), Unawati (XI IPS 1), Gailah Lesi (XI IPS 1), Faradysa Ramanda (XI IPA 2),  Achmad Fajdri (XI IPS 1), Anita Yulianti F (XI IPS 1) dan Raezka Julihadi Prastomo (XI IPS 1).

Sementara yang menderita luka ringan, Siti Fatimah (XI IPS 1), Haryati Chairudin (XI IPS 1), Beby Dwi Nurapriyani (XI IPS 1) dan Novi Afriani (XI IPS 2).

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Pemprov DKI Kembali Raih Penghargaan dari Kemendag

    access_time18-11-2024 remove_red_eye3661 personFolmer
  2. Camat Duren Sawit Sosialisasikan Pilkada di KBT

    access_time16-11-2024 remove_red_eye1062 personNurito
  3. Derai Hujan Masih Membasahi Jakarta Hari Ini

    access_time17-11-2024 remove_red_eye907 personTiyo Surya Sakti
  4. Pj Gubernur Teguh Pastikan Jakarta Aman, Stabil dan Terkendali

    access_time20-11-2024 remove_red_eye906 personFolmer
  5. Hujan Ringan Basahi Jakarta di Akhir Pekan

    access_time16-11-2024 remove_red_eye874 personNurito