Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan berupaya meningkatkan kesehatan warga lanjut usia (lansia) di ibu kota. Untuk itu, ketua RT/RW, lurah dan camat di Jakarta diminta untuk memperhatikan lansia di wilayahnya agar tidak ada lagi lansia yang hidupnya terlantar.

Kami enggak mau ada lansia yang kelaparan. Mereka mesti diurus sehingga kami akan paksa ketua RT-RW, lurah dan camat harus tahu masalah ada lansia di mana dan mengurusinya

"Kami enggak mau ada lansia yang kelaparan. Mereka mesti diurus sehingga kami akan paksa ketua RT-RW, lurah dan camat harus tahu masalah ada lansia di mana dan mengurusinya. Kalau tidak mau bantu, kita pecat saja. Mereka harus tahu persis orang tua mana yang sakit, yang butuh kursi roda dan tongkat," tegas Basuki Tjahaja Purnama,  Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, pada acara Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-18 di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (18/6).

Ia mengatakan, perhatian terhadap para lansia tidak sekadar pada hari besar saja. Karena itu, Basuki meminta agar lansia di ibu kota yang hidupnya kurang beruntung jangan sampai tidak diurus dan diberi makan.

"Lewat forum ini saya katakan, setiap kali ada yang butuh bantuan kursi roda dan tongkat, lapor ke lurah dan camat setempat. Kalau nggak bisa lapor, tulis surat ke saya. Jika tidak ada anggaran pun saya pakai anggaran saya. Semampu kami akan bantu sehingga tidak ada satu orang pun yang susah," ujarnya.

Mantan Bupati Belitung Timur ini juga meminta kepada warga lansia mendoakan dirinya agar dapat menjalankan tugas di Jakarta dengan lurus.

"Kami butuh dukungan doa Bapak dan Ibu. Karena sekarang ini zaman teknologi yang mengerikan. Kita mudah terpeleset. Apalagi sekarang banyak pejabat yang berakhir di KPK dan di penjara. Dukungan doa Bapak dan Ibu kami butuhkan agar kami bisa bijaksana menjalankan administrasi pemerintahan dan keadilan sosial, membuat otak, dompet dan perut Anda penuh semua," katanya.

Basuki juga mengingatkan pengelola panti sosial untuk tidak menyunat anggaran makan para lansia. Sebab, anggaran yang diberikan Pemprov DKI juga sangat besar.

"Saya nggak mau APBD untuk makanan Bapak dan Ibu disunat, dikorupsi. Kita anggarkan besar tapi mutu dan gizi makanan dikurangi, karena ada korupsi. Kalau itu terjadi laporkan ke saya," ucapnya.

Pada perayaan HLUN tersebut, Basuki juga menyerahkan bantuan berupa 20 unit kursi roda, tongkat dan juga alat bantu kemandirian lansia senilai Rp 8 miliar serta alat bantu bagi potensi lansia senilai Rp 1 miliar. Di akhir acara, para lansia menyuguhkan kebolehannya bermain angklung dengan memainkan tiga lagu yakni, Sirih Kuning, Rek Ayo Rek, dan Kapan-kapan.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Masyarakat Peduli Pembangunan Jakarta (MPPJ), Arman Zakaria, menyambut baik kepedulian Basuki memperhatikan para lansia di wilayah DKI. Menurutnya, usulan peningkatan kesehatan dan kesejahteraan lansia perlu diapresiasi, karena ini memang sudah bagian tanggung jawab pemerintah terhadap rakyatnya sesuai amanat undang-undang.

"Bila perlu, kita mendorong untuk menjadikan ini bagian dari kebijakan Pemprov DKI. Secara teknis dilaksanakan Dinas Sosial, namun hal-hal yang belum diatur pelaksanaannya oleh Dinas Sosial, bisa minta petunjuk Plt Gubernur atau Plt Sekda. Usulan Plt Gubernur tersebut sebaiknya direspons RT/RW dan kelurahan untuk menentukan persyaratan dan ketentuan lainnya," tandas pria yang kerap disapa ustad itu.