You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Pasokan Air Baku di Ibukota Masih Kurang
.
photo Yopie Oscar - Beritajakarta.id

Pasokan Air Baku di Ibukota Masih Kurang

Direktur Utama PT Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya, Erlan Hidayat mengaku pasokan air baku di Ibukota masih kurang. Untuk menanggulangi hal itu, warga masih menggunakan air tanah.

Selama ini untuk mengisi kekurangan itu salah satunya ya dari air tanah

Saat ini, PAM Jaya hanya mampu menyuplai pasokan air baku sebanyak 18.000 liter per detik. Padahal, idealnya kebutuhkan warga Ibukota mencapai 21.500 liter per detik, artinya masih ada kekurangan 3.500 liter per detik.

"Selama ini untuk mengisi kekurangan itu salah satunya ya dari air tanah," kata Erlan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (25/5).

Peduli Sungai Ciliwung untuk Menjaga Air Baku

Kedepan, dikatakan Erlan, untuk memenuhi kuota air baku di Ibukota, PAM Jaya akan meminta tambahan air baku dari Jati Luhur. Sementara itu, air dari Jati Luhur akan di tampung di kawasan Buaran 3 di Jakarta Timur.

Erlan menjelaskan, terkait penampungan air, merupakan proyek Pemerintah Pusat yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum. Tampungan itu, diprediksi akan beroperasi tiga tahun lagi. Jika beroperasi, maka akan meningkatkan pelayanan 60 persen.

"‎Paling enggak mengangkat dari 60 persenan pelayanan ke sekitar 75 hingga 77 persen.‎ Besar itu," tandasnya.‎

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Puskesmas Mampang Prapatan Wakili Jaksel di Lomba Konvensi Mutu Tingkat Provinsi

    access_time05-11-2024 remove_red_eye2315 personTiyo Surya Sakti
  2. Rintik Hujan Diprediksi Basahi Jaksel dan Jaktim di Malam Hari

    access_time30-10-2024 remove_red_eye1278 personTiyo Surya Sakti
  3. Pimpinan Dewan-Pj Gubernur DKI Teken MoU KUA-PPAS APBD 2025

    access_time01-11-2024 remove_red_eye1026 personDessy Suciati
  4. Buka POR DWP DKI 2024, Pj Gubernur Teguh Harapkan Olahraga Jadi Budaya Hidup Sehat

    access_time30-10-2024 remove_red_eye979 personTiyo Surya Sakti
  5. PT KBN Perkuat Peran dalam Industri Logistik Terpadu

    access_time01-11-2024 remove_red_eye893 personAldi Geri Lumban Tobing