You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
 Pendataan Korban Vaksin Palsu Diwarnai Kericuhan
.
photo Nurito - Beritajakarta.id

Pendataan Korban Vaksin Palsu Ricuh

Pendataan korban vaksin palsu di RS Harapan Bunda, Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur diwarnai kericuhan, Sabtu (16/7).

Karena takutnya vaksin palsu lagi

Pelayanan aduan di posko semula berjalan lancar. Semua warga didata nama orangtua dan anak serta jenis vaksin yang diberikan. Namun saat sejumlah korban menanyakan tindak lanjut dari verifikasi data ini, petugas malah menyebut mereka juga merupakan korban oknum dokter.

Kondisi ini rupanya memancing emosi warga. Petugas dan warga korban vaksin palsu pun saling bersitegang. Mereka saling gebrak meja dan menuding dengan suara saling kencang. Bahkan sejumlah meja dan kursi, nyaris dibalikkan oleh massa. Beruntung aksi ini berhasil diredam aparat kepolisian dan TNI yang berjaga di tempat tersebut.

DKI Buka Posko Pengaduan Vaksin Palsu di Puskesmas

Sebelumnya keributan juga terjadi saat Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Musyawardana memberikan keterangan. Bambang didampingi perwakilan manajemen rumah sakit. Namun massa tak puas mendengar jawaban manajemen hingga akhirnya terjadi keributan.

Andika Burhansyah (31), salah seorang korban vaksin palsu mengatakan,  petugas hanya mendata nama orangtua, anak dan  jenis vaksin yang diberikan. Ia sendiri mengaku memiliki dua anak yang semuanya lahir dan divaksin di RS Harapan Bunda. Anak pertama usia dua tahun dan yang kedua baru lima bulan.

"Anak kedua lahir Maret, baru divaksin tiga kali. Sekarang mau ke empat jadi khawatir. Karena takutnya vaksin palsu lagi," katanya.

Diakuinya, belakangan ini anak pertamanya sering demam tinggi. Sedangkan anak kedua daya tahan tubuh berkurang. Ia tidak tahu apakah itu dampak dari vaksin palsu atau bukan. Sebab harus ada penelitian lebih lanjut.

Berdasarkan data yang ada di posko pengaduan, hingga pukul 16.00 jumlah warga yang sudah didata di posko pengaduan itu sekitar 400 orang. Pendataan dibuka dengan dilayani oleh lima petugas.

Di posko ini petugas hanya mendata nama pasien dan jenis vaksin. Nantinya data akan diverifikasi paling lambat seminggu ke depan. Verifikasi dilakukan oleh Satgas Vaksin Palsu, yang di dalamnya terdapat unsur Kemenkes, Bareskrim Mabes Polri dan pihak terkait lainnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Rintik Hujan Diprediksi Basahi Jaksel dan Jaktim di Malam Hari

    access_time30-10-2024 remove_red_eye1157 personTiyo Surya Sakti
  2. Pemprov DKI Adakan Rakor Pilkada Ramah Anak

    access_time29-10-2024 remove_red_eye1102 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. KUA-PPAS APBD Tahun Anggaran 2025 Disepakati Sebesar Rp 91,1 Triliun

    access_time28-10-2024 remove_red_eye993 personDessy Suciati
  4. DPRD-Kanwil Kemenag DKI Bahas Sekolah Madrasah Gratis

    access_time29-10-2024 remove_red_eye971 personDessy Suciati
  5. Posko Bersama Pilkada Jakarta di Kepulauan Seribu Resmi Beroperasi

    access_time27-10-2024 remove_red_eye897 personBudhi Firmansyah Surapati